Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jangan Beli Asuransi Unit Linked Kalau Fokus ke Nilai Investasi, Ini Tipsnya!

Apabila tujuan keuangan via investasinya kuat, lebih baik terpisah alias pilih asuransi tradisional yang sesuai kebutuhan, dan pilih instrumen investasi secara mandiri yang sesuai dengan tujuan.
Ilustrasi asuransi unit link (unit linked insurance)/Shriramlife
Ilustrasi asuransi unit link (unit linked insurance)/Shriramlife

Bisnis.com, JAKARTA - Produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI) alias unit-linked sebenarnya cocok bagi calon pemegang polis yang mengincar manfaat proteksi lebih luas, bukan fokus ke nilai investasinya

Hal ini diungkap Melvin Mumpuni, Perencana Keuangan sekaligus Founder dan CEO Finansialku.com (PT Solusi Finansialku Indonesia), platform jasa konsultasi finansial dan perencanaan keuangan segmen keluarga dan individu yang telah berizin IKD Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

"Menurut saya, apabila seseorang sudah membutuhkan proteksi dan investasi dalam waktu bersamaan, dan tujuan investasinya kuat, lebih baik terpisah. Jangan unit linked. Artinya, pilih asuransi tradisional yang sesuai kebutuhan, dan pilih instrumen investasi secara mandiri yang sesuai dengan tujuan," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (8/2/2022). 

Pasalnya, tujuan keuangan yang kuat dan memiliki urgensi tinggi di masa depan, tidak bisa diandalkan apabila disatukan dengan proteksi lewat produk unit linked. Tujuan keuangan tersebut baiknya berada di instrumen investasi yang likuid alias mudah dicairkan. 

Terlebih, kebanyakan nasabah unit linked saat ini banyak terjebak dengan pembagian porsi pemisahan premi dan investasi yang terkadang kurang jelas. Hasil investasi tentu akan terlalu mengecewakan apabila dibandingkan dengan deposit awal atau pembayaran tiap bulan.

Dalam hal ini, calon pemegang polis unit linked perlu memahami betul berapa porsi biaya akuisisi dari setoran yang dibayarkan, terutama di tahun-tahun awal masuk yang kadang mencapai 100 persen alias belum ada yang dimasukkan ke investasi. Biaya akuisisi ini mencakup porsi proteksi, administrasi, fee untuk perusahaan, dan komisi buat agen.

Oleh sebab itu, menurut Melvin, ada baiknya masyarakat yang butuh asuransi dan investasi secara bersamaan, memetakan dulu apa kebutuhan dan tujuan keuangannya. Kemudian, apabila memang berminat ke asuransi unit linked, baiknya memikirkan lagi kelebihan dan kekurangan produk terkait, dan risikonya untuk tujuan keuangan. 

"Sebenarnya, beberapa produk unit linked itu biasanya punya kelebihan memiliki perlindungan lebih maksimal ketimbang asuransi tradisional di harga yang sama. Jadi, kalau beli unit link maksimalkan saja di proteksinya, baik proteksi untuk kesehatan, sakit kritis, atau jiwa. Tapi jangan lupa, sebelumnya sesuaikan dulu dengan kebutuhan, dan sesuaikan dengan bujet yang ada," tutupnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Azizah Nur Alfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper