Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonom Sebut 3 Kunci Penguatan Industri Perbankan Syariah RI

Dukungan bank syariah terhadap berbagai aktivitas ekonomi masih relatif rendah. Ekonom mengungkapkan tiga kunci yang dapat dilakukan untuk mendorong sektor ekonomi syariah. Apa saja?
Ilustrasi lembaga keuangan syariah./Istimewa
Ilustrasi lembaga keuangan syariah./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto mengatakan sektor keuangan syariah memainkan peran strategis dalam ekosistem industri atau ekonomi halal.

Eko menerangkan penyaluran pembiayaan yang kuat menjadi satu kunci untuk industri halal melakukan ekspansi bisnis.

“Saat ini dukungan bank syariah terhadap berbagai aktivitas ekonomi memang relatif masih rendah. Padahal sokongan industri perbankan untuk menjadikan Indonesia sebagai pemimpin ekonomi syariah tidak kalah penting,” kata Eko dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (20/2/2022). 

Mengutip Data State of Global Islamic Economy (SGIE) Report 2020/2021, ekonomi syariah Indonesia berada pada urutan keempat, setelah Malaysia, UAE, Bahrain, dan Arab Saudi. Indikator yang menjadi penilaian antara lain keuangan syariah, pariwisata, industri fesyen, obat-obatan, kosmetik, dan produk makanan. 

Dari seluruh indikator tersebut, Indonesia rerata berada di dalam peringkat 10 besar. Sementara itu, ada dua sektor yang masuk dalam peringkat 5 besar, yakni makanan dan minuman serta fesyen.

Eko menekankan satu kendala utama bank syariah di Indonesia, yaitu pada permodalan. Untuk lebih meningkatkan peran bank Syariah, lanjut Eko, satu hal yang bisa dilakukan saat ini adalah mendorong lebih banyak produsen untuk masuk ke dalam ekosistem halal.

“Setelah banyak produsen masuk dalam ekonomi halal, akan lebih mudah mendorong bank-bank menyediakan layanan pembiayaan syariah. Karena pada umumnya, bank follow the trade begitu ekonomi halal meningkat dengan cepat mereka akan menyambut,” imbuhnya. 

Secara terpisah, Pengamat Ekonomi Syariah Irfan Syauqi Beik mengatakan capaian Indonesia saat ini belum menggambarkan kekuatan sesungguhnya. Oleh karena itu, Irfan menilai wajar jika Indonesia disebut berpotensi menjadi pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia.

“Sektor ekonomi syariah ada tiga, riil, keuangan, dan sosial. Di Indonesia, semuanya masih memiliki gap antara realita dan potensi. Artinya, ruang pengembangan masih sangat besar,” kata Irfan.

Irfan menuturkan ada tiga hal yang dapat dilakukan untuk mendorong sektor ekonomi syariah. Pertama, perlu adanya regulasi dari pemerintah Indonesia yang mewajibkan beberapa wilayah kerja harus melaksanakan transaksi melalui bank syariah.

Kedua, perbankan syariah harus meningkatkan daya saing dengan cara memberikan layanan yang mudah, murah, dan ramah. Ketiga, meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah juga harus dilakukan secara bersama-sama.

Di sisi lain, senada dengan Irfan, Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan selain permodalan, Indonesia juga perlu menguatkan literasi dan inklusi keuangan syariah.

“Apabila literasi keuangan syariah meningkat, artinya semakin banyak masyarakat yang paham mengenai cara kerja perbankan syariah dan manfaatnya seperti apa,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Azizah Nur Alfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper