Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bersih CIMB Niaga (BNGA) Melesat 104 Persen di 2021, Menjadi Rp4,09 Triliun

Berdasarkan publikasi laporan keuangan di Harian Bisnis Indonesia pada Senin (21/2/2022), laba BNGA melesat 104 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp2,01 triliun pada Desember 2020 menjadi Rp4,09 triliun di posisi Desember 2021.
Nasabah bertransaksi menggunakan Super AppOCTO milik PT Bank CIMB Niaga Tbk.(BNGA)di Jakarta, Rabu (19/1/2022). Bisnis/Abdurachman
Nasabah bertransaksi menggunakan Super AppOCTO milik PT Bank CIMB Niaga Tbk.(BNGA)di Jakarta, Rabu (19/1/2022). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) membukukan laba bersih secara konsolidasian sebesar Rp4,09 triliun sepanjang 2021.

Berdasarkan publikasi laporan keuangan di Harian Bisnis Indonesia pada Senin (21/2/2022), laba BNGA melesat 104 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp2,01 triliun pada Desember 2020 menjadi Rp4,09 triliun di posisi Desember 2021.

Untuk pendapatan bunga, CIMB Niaga mengalami penyusutan sebesar 9 persen yoy menjadi Rp18,86 triliun dari sebelumnya Rp20,7 triliun pada Desember 2020. Sementara itu, beban bunga ikut menyusut sebesar 30 persen yoy menjadi Rp5,7ntriliun. Alhasil, pendapatan bunga bersih naik 5 persen yoy menjadi Rp13,08 triliun.

Emiten bank bersandi BNGA ini mencatat kredit yang diberikan tumbuh 2 persen sepanjang 2021. Kredit yang diberikan dari sebelumnya sebesar Rp141,90 triliun per 31 Desember 2020 menjadi sebesar Rp144,64 triliun per 31 Desember 2021.

Dengan perolehan tersebut, total aset yang dimiliki CIMB Niaga naik 11 persen menjadi Rp310,78 triliun pada Desember 2021.

Di sisi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) mengalami kenaikan sebesar 16 persen dari Rp207,52 triliun menjadi Rp241,34 triliun. Kenaikan itu berasal dari dana murah atau current account saving account (CASA) dari Rp123,72 triliun menjadi Rp148,04 triliun.

CIMB Niaga pun tercatat mampu menekan rasio kredit bermasalah yang terjaga (non-performing loan/NPL) di level 3,46 persen (gross) dan 1,17 persen (net).

Sementara untuk NIM dan BOPO, BNGA mampu mencatatkan rasio masing-masing sebesar 4,86 persen dan 78,97 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper