Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemilik Allo Bank (BBHI) Chairul Tanjung: Pandemi Mengubah Hidup dan Bertransaksi Masyarakat

Pemilik Bank Mega, Chairul Tanjung menilai transformasi digital telah menjadi satu keniscayaan, di mana yang tidak mau atau tidak mampu bertransformasi dipastikan tidak akan menang dalam kompetisi.
Ultimate Shareholder PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) Chairul Tanjung memberikan keterangan pers usai rights issue Allo Bank di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (11/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Ultimate Shareholder PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) Chairul Tanjung memberikan keterangan pers usai rights issue Allo Bank di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (11/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Chairman CT Corp Chairul Tanjung atau akrab disapa CT mengungkapkan pandemi telah mengubah hidup masyarakat dan cara bertransaksi.

Fenomena tersebut telah membuat ruang gerak menjadi terbatas dengan social distancing dan pembatasan pembatasan lainnya seperti PPKM.

Selain itu, interaksi antarmanusia pun berubah dari fisik menjadi contactless, mulai dari rapat, konsultasi, kesehatan, hingga bertransaksi. Tak hanya itu, kesadaran akan kesehatan juga meningkat secara drastis.

“Akibat dari fenomena-fenomena tersebut, terjadilah berbagai perubahan, seperti cara kita bertransaksi dari yang biasanya secara fisik menjadi transaksi secara digital, baik itu transaksi perbankan, keuangan, kesehatan, bahkan berbelanja pun kita lakukan secara digital,” kata CT dalam acara acara Economic Outlook 2022, Selasa (22/3/2022).

Chairul Tanjung, yang menjadi ultimate shareholder Allo Bank (BBHI), menilai transformasi digital telah menjadi satu keniscayaan, di mana yang tidak mau atau tidak mampu bertransformasi dipastikan tidak akan menang dalam kompetisi.

Di sisi lain, sektor ekonomi yang berbasis secara fisik juga terkena dampak yang sangat signifikan. CT mengungkapkan para pengusaha di bidang UMKM adalah pihak yang paling terkena dampak.

Dari segi konsumsi, terdapat penurunan daya beli yang sangat signifikan terutama bagi masyarakat golongan menengah ke bawah.

Pemerintah harus bekerja lebih keras, antara lain dengan mengeluarkan dana yang sangat besar untuk perlindungan masyarakat dan untuk memastikan keadaan ekonomi roda ekonomi tetap berputar.

Dia mengungkapkan, akibat dari pengeluaran pemerintah yang berlebihan, tetapi pemasukan yang berkurang khususnya pada awal pandemi, terjadilah peningkatan utang negara.

Begitu pula yang terjadi pada permasalahan antara demand dan supply, lantaran terganggunya jaringan produksi dan jaringan distribusi.

Pada jaringan distribusi, misalnya, sektor transformasi. CT menyatakan produksi chip atau microchip sebagai bahan yang paling penting saat ini untuk membuat produk-produk elektronik terganggu akibat produksi yang terbatas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper