Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja 2021, Panin Bank Bukukan Laba Bersih Rp1,82 triliun

Panin Bank mencatatkan laba operasional sebelum pencadangan dan pajak mencapai Rp7,67 triliun atau tumbuh 15 persen dibandingkan dengan 2020.
Bank Panin/panin.co.id
Bank Panin/panin.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Panin Tbk. membukukan laba bersih setelah pajak (NPAT) konsolidasi sebesar Rp1,82 triliun pada 2021.

Selain itu, perusahaan berkode saham PNBN tersebut juga mencatatkan laba operasional sebelum pencadangan dan pajak mencapai Rp7,67 triliun atau tumbuh 15 persen dibandingkan dengan 2020.

Presiden Direktur Panin Bank Herwidayatmo mengatakan perseroan terus meningkatkan pencadangan untuk mengantisipasi penurunan kualitas portofolio kredit bank dan kredit anak perusahaan.

Panin Bank membukukan biaya cadangan senilai Rp5,25 triliun,” kata Herwidayatmo dalam siaran pers, Minggu (27/3).

Herwidayatmo mengatakan secara keseluruhan kredit yang diberikan perusahaan turun 3,9 persen dibandingkan dengan 2020, menjadi Rp124,84 triliun. Namun, kredit di segmen institutional banking naik 18,9 persen secara tahunan menjadi Rp24,9 triliun dari Rp21 triliun pada 2020.

Adapun kredit di segmen institutional banking meliputi kredit yang diberikan kepada lembaga keuangan dan BUMN.

Sementara itu, kredit di segmen korporasi dan komersial sedikit terhambat di tengah perlambatan ekonomi, sebagai dampak dari pandemi Covid-19. “Dan penerapan prinsip kehati-hatian,” kata Herwidayatmo.

Dari sisi likuiditas, kata Herwidayatmo, perseroan berhasil menjaga dengan baik. Hal itu tercermin dari peningkatan Giro dan Tabungan sebesar 7,2 persen yoy, menjadi total sebesar Rp60,5 triliun.

Dengan catatan tersebut, Rasio CASA perusahaan pun pada 2021 meningkat menjadi 45,12 persen dari 39,4 persen pada 2020. Posisi LDR mencapai 88,05 persen, dan NSFR mencapai 144 persen.

Dari sisi permodalan, perseroan terus meningkatkan dan telah mencapai Rp45,4 triliun, dengan CAR yang terjaga sebesar 29,86 persen, meningkat dibandingkan dengan 2020 yang sebesar 29,58 persen.

Sepanjang 2021, perseroan juga berhasil menjaga pengelolaan kualitas aset yang sehat melalui penerapan prosedur penilaian risiko yang sangat hati-hati dan teliti, serta mendorong pemulihan kredit yang direstrukturisasi menjadi normal kembali.

“Dengan upaya tersebut, NPL dapat dipertahankan di level yang aman,” kata Herwidayatmo.

Panin Bank berhasil menjaga rasio NPL net di level 0,81 persen, sementara itu rasio NPL gross sedikit meningkat ke level 3,54 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper