Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BTN (BBTN) Beri Penjelasan ke Bursa soal Kabar Akuisisi Bank Victoria Syariah

BTN (BBTN) menyampaikan kepada Bursa bahwa tidak ada rencana untuk mencaplok Bank Victoria Syariah.
Suasana layanan di kantor PT Bank Tabungan Negara Tbk di Jakarta, Senin (8/1)./JIBI-Dedi Gunawan
Suasana layanan di kantor PT Bank Tabungan Negara Tbk di Jakarta, Senin (8/1)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) memberikan penjelasan ke bursa terkait dengan pemberitaan yang menyebutkan perseroan akan mengakuisisi anak usaha PT Bank Victoria International Tbk. (BVIC), yakni Bank Victoria Syariah.

Sekretaris Perusahaan Bank BTN, Ari Kurniaman, dalam surat kepada otoritas bursa dikutip pada Senin (11/4/2022), menjelaskan bahwa emiten bank dengan kode saham BBTN ini tidak memiliki rencana untuk mencaplok Bank Victoria Syariah.

“Sampai dengan saat ini belum terdapat rencana dan pembahasan terkait dengan akuisisi anak BVIC, yaitu PT Bank Victoria Syariah oleh BTN,” kata Ari.

Sebelumnya, beredar kabar bahwa BBTN bakal mengakuisisi Bank Victoria Syariah. Kedua belah pihak tengah melakukan negosiasi terkait hal tersebut.

Berdasarkan informasi yang diterima Bisnis, Bank Victoria mendekati BTN karena mengetahui rencana perseroan untuk memisahkan unit usaha syariah menjadi bank umum syariah. Selain BTN, Bank Victoria Syariah juga sempat dikabarkan bakal dicaplok oleh perusahaan fintech peer to peer (P2P) lending, Amartha.

CEO dan Founder Amartha, Andi Taufan Garuda Putra, tidak menampik ataupun membenarkan kabar tersebut. Menurutnya, Amartha terus berupaya mencapai visi besarnya yakni kesejahteraan yang merata melalui kolaborasi dan sinergi baik dengan pendana individu maupun institusi.

Sementara itu dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Bank Victoria menyatakan bahwa perseroan sedang dalam proses penjajakan dengan beberapa calon investor untuk rencana divestasi anak perusahaan. 

Rencana ini merupakan bagian dari upaya perseroan untuk meningkatkan permodalan dalam rangka memenuhi ketentuan modal inti minimum Rp3 triliun di akhir 2022. 

“Bank berkomitmen melakukan peningkatan modal dengan langkah-langkah di antaranya secara organik dengan membukukan laba bersih, maupun anorganik, yakni melalui divestasi anak perusahaan serta melalui penambahan modal [right issue], serta pencarian strategic partner,” ujar Direktur Utama Bank Victoria Ahmad Fajar.

Sebagai catatan, sampai dengan September 2021, Bank Victoria memiliki total aset Rp24,43 triliun dan telah menyalurkan kredit hampir Rp15 triliun. Ekuitasnya perseroan tercatat mencapai Rp2,7 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Editor : Azizah Nur Alfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper