Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Naik 70 Persen, Bank Mandiri (BMRI) Raup Laba Rp10 Triliun pada Kuartal I/2022

Perolehan laba tersebut didukung oleh sejumlah faktor, di antaranya aset perseroan yang mencapai Rp1.734,1 triliun atau tumbuh 9,5 persen yoy.
Karyawan melintas di dekat logo milik Bank Mandiri di Jakarta, Kamis (8/8/2019). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan melintas di dekat logo milik Bank Mandiri di Jakarta, Kamis (8/8/2019). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) sepanjang kuartal I/2022 membukukan laba bersih sebesar Rp10,03 triliun, naik 70 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan perolehan laba tersebut didukung oleh sejumlah faktor, di antaranya aset perseroan yang mencapai Rp1.734,1 triliun atau tumbuh 9,5 persen yoy.

Sementara itu, kredit konsolidasi dari emiten bank dengan kode saham BMRI ini tumbuh 8,9 persen yoy atau menjadi Rp1.073 triliun. Capaian ini diikuti oleh rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) yang turun 49 basis poin dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni menjadi 2,66 persen. 

Selanjutnya, kata Darmawan, Pendapatan Operasional Sebelum Pencadangan atau pre-provisioning operating profit (PPOP) mencapai Rp17,7 triliun, tumbuh 24,2 persen yoy. Adapun, capital adequacy ratio [CAR] secara konsolidasi terjaga di level 18 persen. 

Darmawan menjelaskan bahwa pencapaian tersebut merupakan hasil dari eksekusi strategi secara disiplin dan prudent yang dimaksimalkan oleh Bank Mandiri dalam dua tahun terakhir. 

“Berbagai inisiatif digital yang telah dilakukan  turut berhasil memberikan dampak positif kepada core business perseroan termasuk memperluas akses Bank Mandiri ke pasar serta ekosistem digital,” ujarnya dalam paparan kinerja keuangan kuartal I/2022, Rabu (27/4/2022). 

Lewat inisiatif tersebut, perseroan juga mampu meningkatkan efisiensi yang tercermin dari posisi rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) di level 56,37 persen, jauh di bawah rata-rata industri. 

Darmawan menambahkan, pertumbuhan kredit Bank Mandiri telah merata di berbagai segmen. Segmen wholesale yang menjadi core competenceBank Mandiri mampu tumbuh 7 persen secara yoy atau mencapai Rp549,8 triliun di akhir Maret 2022.

Di samping itu, berkat implementasi bisnis ke arah digital pertumbuhan kredit ritel Bank Mandiri juga mampu menorehkan pencapaian positif.

Tercatat hingga kuartal I 2022 total kredit ritel Bank Mandiri mencapai Rp292,5 triliun atau tumbuh signifikan 10,37 persen yoy, didorong oleh segmen mikro produktif yang meningkat 19,69 persen yoy dan small medium enterprise (SME) tumbuh 10,97 persen yoy.

Pencapaian segmen mikro terutama ditopang oleh penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp10,49 triliun per Maret 2022. Realisasi tersebut setara dengan 26,2 persen dari total plafon KUR yang ditugaskan oleh pemerintah, yakni Rp40 triliun sepanjang tahun 2022.

Sementara itu, total dana pihak ketiga (DPK) BMRI tumbuh sebesar 7,42 persen yoy mencapai Rp1.269 triliun. Hal ini didukung rasio dana murah atau current account saving account (CASA) sebesar 70,3 persen secara konsolidasi dan secara bank only di level 75 persen.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper