Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Persaingan Bank Digital Kian Sengit, Ini Fokus Bank Mandiri (BMRI)

Sebelumnya sempat beredar kabar mengenai rencana ekspansi anorganik Bank Mandiri dengan cara mengakuisisi bank kecil.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi (kedua kiri) dalam konferensi pers Laporan Kinerja Keuangan Triwulan I/2022. /Bank Mandiri
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi (kedua kiri) dalam konferensi pers Laporan Kinerja Keuangan Triwulan I/2022. /Bank Mandiri

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. atau BMRI menyampaikan belum ada rencana untuk mengakuisisi bank saat ini. Perusahaan berkode saham BMRI memilih untuk fokus memperluas kolaborasi agar tetap dapat kompetitif.   

“Hingga saat ini belum ada rencana aksi korporasi dalam bentuk akuisisi bank,” kata Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi  dalam konferensi virtual, Rabu (27/4/2022). 

Dia menambahkan untuk tetap dapat kompetitif dengan bank digital, perseroan akan terus ekspansi dengan cara memperluas kolaborasi melalui teknologi open banking. 

Kolaborasi dilakukan agar perusahaan memiliki ekosistem digital yang makin luas dan dapat memberi manfaat bagi pemain besar di setiap industri. 

Mandiri tengah mengembangkan layanan API portal, layanan post to post, direct debit, pembayaran internasional dan solusi kustomisasi dengan pihak ketiga e-commerce untuk mencapai target tersebut.  

“Nantinya sebagai konglomerasi keuangan Bank Mandiri akan memiliki full set layanan keuangan melalui penawaran produk yang komplit,” kata Darmawan. 

Dia mengatakan ke depan jika perusahaan akan melakukan aksi korporasi, kegiatan tersebut dipastikan memberikan nilai tambah bagi pemegang saham dan bank. 

“Kami akan melakukan dengan pertimbangan bisnis yang matang dan proses azas yang transparan, dan keterbukaan informasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” kata Darmawan. 

Sekadar informasi, sepanjang kuartal I/2022 Bank Mandiri membukukan laba bersih sebesar Rp10,03 triliun, tumbuh sebesar 70 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Perolehan laba tersebut didukung oleh sejumlah faktor, diantaranya aset perseroan yang mencapai Rp1.734,1 triliun atau tumbuh 9,5 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Sementara itu, kredit konsolidasi dari emiten bank dengan kode saham BMRI ini tumbuh 8,9 persen yoy atau menjadi Rp1.073 triliun. Capaian ini diikuti oleh rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) yang turun 49 basis poin secara yoy menjadi 2,66 persen.

Total dana pihak ketiga (DPK) BMRI juga tumbuh sebesar 7,42 persen yoy mencapai Rp1.269 triliun. Hal ini didukung rasio dana murah atau current account saving account (CASA) sebesar 70,3 persen secara konsolidasi dan secara bank only di level 75 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper