Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cuan Astra Sedaya Finance (ACC) Sudah Balik ke Level Sebelum Pandemi

Laba bersih Astra Credit Companies (ACC) sepanjang kuartal I/2022 ini tercatat mencapai Rp317 miliar.
Ilustrasi. /acc.co.id
Ilustrasi. /acc.co.id

Bisnis.com, JAKARTA — Grup perusahaan pembiayaan besutan PT Astra International Tbk. (ASII), Astra Credit Companies alias PT Astra Sedaya Finance mencatat pemulihan kinerja kuartalan ke level sebelum terdampak pandemi Covid-19.

Hal ini terungkap berdasarkan laporan keuangan Astra Sedaya Finance per Maret 2022, dikutip Rabu (4/5/2022). Laba perusahaan pembiayaan yang merupakan hasil penggabungan empat leasing milik Astra ini mencapai Rp317 miliar.

Nominal ini bukan hanya tumbuh 62,5 persen (year-on-year/yoy) ketimbang capaian kuartal I/2021 senilai Rp195 miliar, tetapi juga menyamai kinerja kuartal I/2020 alias sebelum pandemi Covid-19 melanda Indonesia, yakni Rp317 miliar, dan lebih baik dari kinerja laba kuartal I/2019 senilai Rp299 miliar.

Kinerja laba ini disokong, terutama karena pendapatan dari piutang pembiayaan yang tembus Rp1,22 triliun, lebih baik dibandingkan dengan periode 2021 dan periode 2020 yang sama-sama senilai Rp1,11 triliun.

Sebagai perbandingan, sepanjang 2021, ACC mencatatkan laba bersih Rp1,12 triliun, meningkat 56,1 persen yoy dibandingkan periode sebelumnya. Artinya, ACC punya peluang mencatatkan pertumbuhan lagi pada tahun ini, apabila rata-rata cuan kuartalan terjaga di kisaran saat ini.

Perolehan laba ACC tentu tak lepas dari meningkatnya aktivitas pembiayaan baru. Hal ini tergambar dari komponen pengeluaran kas untuk pembayaran kepada penyalur kendaraan yang nilainya sepanjang kuartal I/2022 begitu moncer, menembus Rp7,27 triliun.

Sebagai perbandingan, pada kuartal I/2021 nilainya hanya Rp5,97 triliun, pada kuartal I/2020 senilai Rp6,91 triliun, sementara pada kuartal I/2019 mencapai Rp6,67 triliun.

EVP Corporate Communication & Strategic Management ACC Arifianto Soendoro sempat menjelaskan bahwa pihaknya memang mengincar periode 2022 sebagai masa pemulihan, kendati masih ada kondisi yang menantang, seperti penurunan tren beli kendaraan karena gejolak perekonomian, lonjakan inflasi, kenaikan harga kendaraan, dan lain-lain.

Apabila tren pemulihan ekonomi dan daya beli masyarakat buat sektor otomotif masih sesuai harapan, ACC menargetkan pertumbuhan penyaluran pembiayaan baru sekitar 15-20 persen (yoy) ketimbang capaian sepanjang 2021, yang ketika itu di kisaran Rp26 triliun.

"Tahun ini kami lihat akan jauh lebih baik ketimbang 2021. Oleh karena itu, ekspektasi kami belum berubah. Salah satu indikatornya, sejak awal tahun penyaluran ACC per bulan sudah kembali di kisaran Rp2,2 triliun - Rp2,3 triliun," ujarnya kepada Bisnis.

Sebagai informasi, ACC merupakan gabungan beberapa perusahaan terkait pembiayaan milik ASII ke dalam Astra Sedaya Finance. Antara lain, PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance, PT Astra Auto Finance, penyedia layanan digital PT Cipta Sedaya Digital Indonesia (CSDI), dan penyedia layanan collection PT Pratama Sadya Sadhana.

Aset ACC pada Desember 2021 tercatat mencapai Rp32,62 triliun, meningkat 3,7 persen (yoy) dibandingkan posisi per Desember 2020 senilai Rp31,44 triliun. Pada kuartal I/2022 ini, aset ACC telah meningkat lagi menjadi Rp34,42 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper