Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mandala Multifinance (MFIN) Bocorkan Potensi Penyebab Pembiayaan Roda Dua Lesu

PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN) menyiapkan strategi pembiayaan multiguna mengantisipasi melemahnya permintaan leasing kendaraan roda dua hingga akhir 2022 nanti.
Mandala Finance/mandalafinance.com
Mandala Finance/mandalafinance.com

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pembiayaan PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN) menyiapkan strategi tambahan jika terjadi penurunan daya beli masyarakat terhadap kendaraan roda dua hingga akhir tahun nanti.

Direktur Bisnis MFIN Christel Lasmana menyebutkan potensi pelemahan disumbang oleh sejumlah faktor seperti lonjakan inflasi, dampak gejolak perekonomian global, juga adanya fenomena keterbatasan unit sepeda motor dalam negeri.

"Jadi kalau piutang pembiayaan roda dua industri multifinance terlihat sedikit menurun, ini mostly disebabkan oleh terbatasnya stok unit motor baru di pasaran. Akhirnya, banyak pencairan dana yang tertunda, menunggu sampai stok tersedia," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (12/5/2022).

Keberadaan motor inden yang hampit menjadi fenomena ini menjadi landasan MFIN berupaya mendongkrak pembiayaan multiguna agar bisnis tetap tumbuh. Meski belum bersedia mengungkap potensi bisnis multiguna MFIN namun dia menyebutkan porsinya dalam portofolio akan lebih besar.

"Kondisi ini membuat Mandala Multifinance harus bisa mendorong pembiayaan di sektor multiguna lebih agresif lagi, tidak hanya pasrah menunggu kondisi pembiayaan motor baru pulih. Ada blessing in disguise, dan produk multiguna kami tampaknya akan ada tren peningkatan dibandingkan tahun lalu," tambahnya.

Adapun, berdasarkan laporan keuangan MFIN pada kuartal I/2022, strategi ini nyatanya mampu membawa piutang pembiayaan menjadi Rp4,71 triliun, naik 6,1 persen (year-to-date/ytd) ketimbang tahun lalu, beriringan dengan naiknya total aset sebesar 6,3 persen (ytd) ke Rp5,68 triliun.

Adapun, tahun ini MFIN juga mengusung strategi lebih fokus memperbesar pangsa pasar di luar Jawa. Terkini, separuh dari portofolio pembiayaan dan sumber cuan MFIN pun berada di Sulawesi, disusul Jawa dan Sumatra dengan porsi hampir sama, baru kemudian sebagian kecil di Kalimantan.

Laba MFIN di awal tahun ini pun naik 55 persen (year-on-year/yoy), tepatnya dari Rp104,39 miliar di sepanjang kuartal I/2021 menjadi Rp161,87 miliar. Naiknya pendapatan dari komponen pembiayaan konsumen menjadi penyumbang utama pada periode ini.

Sebagai perbandingan, cuan MFIN sepanjang tahun lalu mencapai Rp485,25 miliar, naik 178,2 persen (yoy) ketimbang periode 2020 yang anjlok karena terdampak pandemi Covid-19, yaitu senilai Rp174,39 miliar.

Kinerja laba periode 2021 ini sejalan dengan meningkatnya angka penyaluran pembiayaan MFIN ke Rp5 triliun sepanjang 2021, atau tumbuh 74,14 persen (yoy). Tahun ini, MFIN membidik mampu menyebar Rp6,8 triliun atau setidaknya tumbuh di kisaran 35 persen (yoy).

"Melihat tren pertumbuhan ekonomi dan inflasi yang dirilis oleh pemerintah, sebenarnya terbilang masih positif buat industri pembiayaan. Ini menunjukkan appetite masyarakat untuk bangkit, seiring upaya pemulihan dari kondisi pandemi lalu. MFIN selalu siap menjadi partner masyarakat Indonesia untuk terus bertumbuh," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper