Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonom Bank Danamon: BI Diproyeksi Paling Cepat Menaikkan Suku Bunga pada Kuartal III/2022

Bank Indonesia (BI) diyakini masih akan mempertahankan suku bunga acuan pada level 3,5 persen pada bulan ini.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (21/2/2019)./ANTARA-Sigid Kurniawan
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (21/2/2019)./ANTARA-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA - Analis Makroekonomi Bank Danamon Irman Faiz memperkirakan Bank Indonesia (BI) masih akan mempertahankan suku bunga acuan pada level 3,5 persen pada bulan ini.

Dia berpendapat, langkah tersebut mempertimbangkan tingkat inflasi yang masih rendah dan baru mulai merangkak naik, serta volatilitas nilai tukar rupiah yang juga terjaga.

“Ditambah lagi pemerintah tidak jadi menaikkan harga Pertalite, sehingga saya melihat BI masih akan mempertahankan bunga pada RDG [Rapat Dewan Gubernur] besok,” katanya kepada Bisnis, Senin (23/5/2022).

Sebagaimana diketahui, BI akan mengumumkan hasil RDG pada Selasa (24/5/2022).

Dia memperkirakan, dengan kondisi perekonomian saat ini, BI paling cepat akan menaikkan suku bunga acuan pada kuartal III/2022, dengan syarat tingkat inflasi inti juga meningkat karena terdorong permintaan domestik.

“Dengan demikian saya rasa BI masih ada ruang menahan suku bunga paling tidak sampai kuartal III. Dari sisi eksternal kita lihat harga komoditas ekspor kita juga masih tinggi, sehingga neraca dagang mencatatkan surplus,” katanya.

Di samping itu, transaksi berjalan yang mencatatkan surplus pada kuartal I/2022 karena ditopang oleh harga komoditas ekspor yang tinggi akan menjadi bantalan bagi rupiah untuk bergerak lebih stabil meski cenderung akan terdepresiasi.

“Kami melihat jika ekonomi terus membaik, di semester II atau kuartal III nanti baru kelihatan impor akan naik signifikan serta inflasi juga meningkat dan kemudian BI perlu menyesuaikan suku bunga,” kata Faiz.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper