Bisnis.com, JAKARTA — Berkah kenaikan harga komoditas seperti batu bara mengalir ke sejumlah perusahaan pembiayaan tidak terkecuali afiliasi konglomerat Garibaldi ‘Boy’ Thohir.
Naiknya harga komoditas pertambangan berpeluang menyengat permintaan pembiayaan alat berat. Pelaku bisnis multifinance merasakan dampak dari lonjakan harga komoditas itu terhadap bisnis yang terkait dengan tambang dan konstruksi.
Jika melihat data sampai dengan April 2022, piutang pembiayaan di kelompok alat berat tumbuh digit ganda. Demikian halnya dengan kendaraan pengangkutan yang kebutuhannya dipakai untuk mengangkut produk-produk pertambangan dan lainnya.
Salah satu emiten yang mendapat berkah permintaan pembiayaan alat berat adalah perusahaan leasing afiliasi Boy Thohir, PT BFI Finance Indonesia Tbk. (BFIN). Emiten mendapat sentimen positif dua sektor andalannya yakni konstruksi dan pertambangan.
Direktur Keuangan sekaligus Corporate Secretary BFI Finance Sudjono mengatakan bahwa kondisi permintaan kredit alat berat terbilang masih dalam tren terus membaik sejak era pandemi Covid-19 hingga akhir kuartal II/2022.
“Sejauh ini, masih cenderung flat sejak awal tahun, karena ada efek libur Lebaran di bulan lalu tapi kalau dibandingkan tahun lalu, memang terdapat peningkatan volume signifikan, sekitar 35 persen YoY,” ujarnya kepada Bisnis.com, Senin (27/6).