Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nasabah Saldo Nol jadi Beban bagi BCA? Simak Alasannya

Nasabah saldo nol membuat transaksi di BCA Digital tidak optimal.
Presiden Direktur BCA Digital (BLU) Lanny Budiati./Bisnis - Rachman
Presiden Direktur BCA Digital (BLU) Lanny Budiati./Bisnis - Rachman

Bisnis.com, JAKARTA – Nasabah dengan saldo nol menjadi beban bagi perbankan karena tidak mendatangkan pendapatan dari transaksi keuangan.

Presiden Direktur BCA Digital Lanny Budiati menilai bahwa nasabah dengan saldo nol rupiah hanya akan menjadi beban bagi perusahaan karena bagi perbankan keuntungan datang dari masifnya jumlah transaksi, bukan jumlah pengguna.

Sampai dengan 15 Juli 2022, dana pihak ketiga (DPK) yang dimiliki oleh anak usaha PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) tersebut telah mencapai 806.000 pengguna dengan total DPK sebanyak Rp4,4 triliun.

Artinya, jika total DPK dibagi dengan jumlah pengguna, maka rata-rata nasabah memiliki saldo rekening di blu, aplikasi milik BCA Digital, mencapai sekitar Rp5,5 juta.

“Buat kami 800.000 nasabah itu poin good asal itu nasabah yang aktif. Jadi [BCA Digital] maunya bukan sebanyak-banyak nasabah. Tujuan kami bukan membesarkan customer base siapa saja boleh. Banyak juga yang saldonya nol atau inactive itu cuma membebani jadi tidak berguna. Kami ingin nasabah yang masuk [pengguna BCA Digital], yang teredukasi dengan baik, tahu cara memakai blu,” kata Lanny.

Lanny mengatakan bahwa total DPK yang berhasil dihimpun perusahaan telah melampaui target yang ditetapkan perusahaan untuk tahun ini, yaitu sebesar Rp2,5 triliun. Oleh karena itu, BCA Digital menetapkan target DPK baru sebesar Rp5 triliun hingga akhir 2022.

“Saya rasa hingga akhir tahun nanti kami akan lewat dari Rp5 triliun. Kami sangat berterima kasih atas kepercayaan masyarakat kepada BCA Digital dan BCA Group,” pungkasnya.

Secara terperinci, BCA Digital tercatat sudah memiliki 806.000 pengguna. Dari jumlah ini, 35 persen merupakan nasabah yang tercatat di BCA. Sementara itu, sisanya 65 persen merupakan nasabah baru, yang berarti perusahaan berhasil menambah basis pelanggan BCA Group.

Adapun komposisi nasabah bank digital yang beroperasi lewat platform Blu ini terdiri dari Gen Z sebanyak 49 persen, milenial 39 persen, Gen X 11 persen dan baby boomer 1 persen.

Ke depan, BCA Digital akan menambah beragam fitur pada Blu sesuai dengan kebutuhan nasabah. Fitur-fitur tersebut diharapkan bisa makin memudahkan nasabah bertransaksi dan mendorong loyalitas nasabah ke depannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper