Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BTPN Syariah (BTPS) Bukukan Laba Bersih Rp424,67 Miliar hingga Maret 2023

Laba BTPN Syariah (BTPS) naik 3 persen secara tahunan. Satu penyebab laba bank tumbuh tipis adalah kerugian penurunan nilai aset naik 123 persen yoy.
Pejalan kaki berjalan melewati logo PT Bank BTPN Syariah Tbk. (BTPS) di Jakarta, Senin (13/1/2020)./Bisnis-Dedi Gunawan
Pejalan kaki berjalan melewati logo PT Bank BTPN Syariah Tbk. (BTPS) di Jakarta, Senin (13/1/2020)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank BTPN Syariah Tbk. (BTPS) mengumumkan telah membukukan laba bersih selama tiga bulan pertama 2023 mencapai Rp424,67 miliar. Angka tersebut tumbuh tipis 3 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan dengan posisi sebelumnya Rp410,87 miliar.

Mengutip laporan publikasi perseroan, Jumat (28/4/2023), peningkatan tersebut seiring dengan pertumbuhan pendapatan dari penyaluran dana sebesar 10 persen yoy menjadi Rp1,38 triliun.

BTPS juga mencatatkan pendapatan setelah distribusi bagi hasil meningkat 8 persen yoy menjadi Rp1,27 triliun dari posisi pada periode yang sama pada tahun sebelumnya Rp1,17 triliun.

Namun demikian, BTPS juga turut mencatatkan peningkatan angka kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) sebesar 123 persen menjadi Rp29,26 miliar dari posisi sebelumnya Rp13,12 miliar.

Di samping itu, pertumbuhan tipis laba BTPS seiring dengan beban operasional lainnya yang menebal 12 persen mencapai Rp727,66 miliar dari Rp648,93 miliar.

Sementara dari sisi rasio penting perusahaan, net operationg margin (NOM) terkoreksi sebesar 147 basis poin (bps) menjadi 10,25 persen. 

Kemudian, bank juga mencatatkan penurunan rasio imbal balik ekuitas (return on equity/ROE) susut 211 bps menjadi 21,29 persen dan imbal balik aset (return on asset/ROA) melemah 114 bps menjadi 9,98 persen.

Dari sisi intermediasi, sepanjang tahun berjalan BTPS telah menyalurkan pembiayaan mencapai Rp11,8 triliun tumbuh 11,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp10,6 triliun. Alhasil, bank membukukan total aset mencapai Rp22,1 triliun.

Seiring dengan pertumbuhan portofolio pembiayaan tersebut, rasio pembiayaan bermasalah (non-performing financing/NPF)  gross meningkat dari 2,41 persen menjadi 3 persen. Pada periode yang sama NPF net juga naik dari 0,14 persen menjadi 0,50 persen.

Manajemen BTPS menjelaskan bahwa bank tercatat masih memiliki rasio kecukupan modal kuat. Capital adequacy ratio (CAR) bank anak usaha PT Bank BTPN Tbk. ini berada pada level 51,7 persen, jauh di atas ketentuan dan rata-rata industri bank syariah. 

Adapun dari sisi pendanaan, himpunan dana pihak ketiga (DPK) hingga kuartal I/2023 sebesar Rp12,8 triliun, naik 15,94 persen yoy. 

Direktur BTPN Syariah Fachmy Achmad menjelaskan bahwa saat ini bank juga terus memperluas akses suplai barang dan akses pasar, salah satunya melalui BTPN Syariah Ventura yang merupakan anak perusahaan dan perpanjangan tangan bank dalam bersinergi dengan mitra-mitra strategis yang memiliki semangat yang sama dalam membesarkan masyarakat inklusi. 

“Kami percaya semua masyarakat Indonesia dari berbagai segmen manapun berhak mendapatkan akses keuangan yang tepat serta akses yang lebih luas lagi untuk kehidupan yang lebih baik. Bank pun senantiasa untuk terus semakin relevan dengan kebutuhan nasabah dan dinamika bisnis," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Alifian Asmaaysi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper