Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah dibuka menguat di hadapan dolar AS dan menjauhi level Rp16.000 pada perdagangan hari ini, Rabu (22/5/2024). Penguatan rupiah terjadi jelang pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI).
Mengutip data Bloomberg pukul 09.05 WIB, mata uang rupiah dibuka naik 0,15% atau 24,5 poin ke level Rp15.974 per dolar AS. Sementara itu, indeks mata uang Negeri Paman Sam terpantau turun 0,07% di posisi 104,58.
Sederet mata uang kawasan Asia lainnya juga terpantau menguat terhadap dolar AS pagi ini. Misalnya, dolar Singapura naik 0,08%, dolar Taiwan menguat 0,10%, won Korea menguat 0,08%, peso Filipina menguat 0,15%, baht Thailand naik 0,20%, dan rupee India menguat tipis 0,02%.
Sementara itu, mata uang Asia yang melemah terhadap dolar AS yaitu yen Jepang turun 0,04%, dolar Hongkong melemah 0,02%, yuan China turun tipis 0,01%, dan ringgit Malaysia ambles 0,23%.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, mata uang rupiah diprediksi fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp15.980-Rp16.040.
Terdapat sejumlah sentimen yang memengaruhi fluktuasi rupiah. Dari luar negeri, sentimen muncul terkait dengan komentar dari pejabat The Fed bahwa bank sentral masih perlu lebih diyakinkan bahwa inflasi sedang turun, dan bahwa suku bunga kemungkinan tidak akan berubah untuk sementara.
Baca Juga
"Hal ini membuat risalah pertemuan The Fed pada akhir bulan April, yang dijadwalkan pada hari Rabu, menjadi fokus utama, untuk mendapatkan wawasan lebih lanjut mengenai sikap bank tersebut terhadap suku bunga," ujar Ibrahim dalam riset, Selasa (21/5/2024).
Dari dalam negeri, penguatan rupiah terjadi jelang pengumuman RDG BI hari ini, Rabu (22/5/2024). Adapun, BI diproyeksikan masih akan mempertahankan suku bunga acuan atau BI rate di level 6,25% dalam RDG hari ini.
Selain itu, BI mencatat kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal I/2024 tetap terjaga. Defisit transaksi berjalan tetap rendah di tengah kondisi perlambatan ekonomi global. Sementara itu, transaksi modal dan finansial mencatat defisit yang terkendali seiring dampak peningkatan ketidakpastian pasar keuangan global.
Dengan perkembangan tersebut, Neraca Pembayaran Indonesia pada kuartal I/2024 mencatat defisit US$6,0 miliar dan posisi cadangan devisa pada akhir Maret 2024 tercatat tetap tinggi sebesar US$140,4 miliar, atau setara dengan pembiayaan 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Transaksi berjalan mencatat defisit rendah di tengah kondisi perlambatan ekonomi global. Pada kuartal I/2024, transaksi berjalan mencatat defisit US$2,2 miliar atau 0,6% dari PDB, lebih tinggi dibandingkan dengan defisit US$1,1 miliar atau 0,3% dari PDB pada kuartal IV/2023.
Lalu, berapa kurs dolar AS di BCA, BRI, Bank Mandiri, dan BNI hari ini, Rabu (22/5/2024)?
Kurs Jual Beli Dolar AS di BCA Hari Ini
PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) pada pukul 09.49 WIB menetapkan harga beli dolar AS sebesar Rp15.978 dan harga jual sebesar Rp15.998 berdasarkan e-rate.
Lalu, berdasarkan bank notes, BCA pada pukul 08.03 WIB menetapkan harga beli sebesar Rp15.840 per dolar AS dan harga jual sebesar Rp16.140 per dolar AS.
Kurs Beli (Rp) Jual (Rp)
TT Counter 15.840 16.140
E Rate 15.978 15.998
Bank Notes 15.840 16.140
Kurs Jual Beli Dolar AS di BRI Hari Ini
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menetapkan harga beli dan harga jual dolar AS pada pukul 09.40 WIB masing-masing sebesar Rp15.970 dan Rp15.995 untuk e-rate.
Kemudian BRI menetapkan harga beli TT counter sebesar Rp15.925 per dolar AS dan harga jual sebesar Rp16.075 per dolar AS.
Kurs Beli (Rp) Jual (Rp)
TT Counter 15.925 16.075
E Rate 15.970 15.995