Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyerapan Anggaran Lamban, Ini Alasan Wapres JK

Wakil Presiden Jusuf Kalla berdalih rendahnya penyerapan anggaran pada kuartal I/2015 disebabkan oleh adanya penyesuaian Kabinet Kerja yang baru terbentuk di awal pemerintahan baru.
Presiden Joko Widodo (tengah) beserta Wakil Presiden Jusuf Kalla dan para menteri Kabinet Kerja berfoto bersama di Istana Merdeka seusai acara pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan menteri di Jakarta, Senin (27/10/2014). Siapakah menteri yang kini akan terdepak?/Bisnis-
Presiden Joko Widodo (tengah) beserta Wakil Presiden Jusuf Kalla dan para menteri Kabinet Kerja berfoto bersama di Istana Merdeka seusai acara pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan menteri di Jakarta, Senin (27/10/2014). Siapakah menteri yang kini akan terdepak?/Bisnis-

Bisnis.com, JAKARTA—Wakil Presiden Jusuf Kalla berdalih rendahnya penyerapan anggaran pada kuartal I/2015 disebabkan oleh adanya penyesuaian Kabinet Kerja yang baru terbentuk di awal pemerintahan baru.

Dia menjelaskan persiapan administrasi kelembagaan sejumlah kementerian menghambat pencairan belanja pemerintah pada tiga bulan pertama tahun ini. Terlebih banyak terjadi perubahan dan penggabungan lembaga pemerintah di era baru Presiden Joko Widodo.

“Itu karena memang persiapan administrasinya telat karena perubahan-perubahan pemerintah,”ujarnya di Hotel Ritz Cartlon, Kamis(7/5/2015).

Selain itu, menurut dia, anggaran penerimaan dan belanja pemerintah perubahan (APBNP) 2015 baru disahkan pada Februari 2015 sehingga waktu penyaluran anggaran terlambat dari jadwal seharusnya.

Kendati demikian, Kalla meyakini penyerapan anggaran pemerintah akan berjalan mulus seluruhnya pada Mei 2015.

“Mei akan jalan [penyerapan anggaran pemerintah] semuanya,”tegasnya.

Menurut dia, percepatan belanja pemerintah dikonsolidasi dengan belanja publik melalui investasi dan konsumsi masyarakat yang stabil akan menjadi perpaduan yang tepat untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi 2015 sesuai target 5,7%.

Dalam pemberitaan sebelumnya disebutkan, total realisasi belanja modal pemerintah hingga 28 April 2015 sangat mengkhawatirkan yakni Rp7,32 triliun atau hanya 2,52% dari pagu APBNP 2015.

Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, realisasi belanja modal menembus angka Rp12,34 triliun atau 6,69% dari pagu APBN 2014 Rp184,2 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lavinda
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper