Bisnis.com, JAKARTA— Ekonomi Jepang tumbuh selama dua kuartal berturut-turut di atas perkiraan setelah sektor usaha meningkatkan belanja dan cadangan mereka setelah mengalami resesi pada tahun lalu.
Namun demikian, apakah pertumbuhan produk domestik bruto sebesar 2,4% per tahun itu bisa dipertahankan, akan bergantung pada daya beli konsumen atas stok barang yang ditumpuk perusahaan di pergudangan. Rata-rata ekonom memperkirakan pertumbuhan per kuartal hanya sebesar 1,6% sebagaimana hasil survei Bloomberg.
“Ada berita bagus. Sejumlah perusahaan lebih memilih untuk berinvestasi karena tingkat keuntungannya terus tumbuh,” ujar Yoshiki Shinke, ekonom Dai-ichi Life Research Institute sebagaimana dikutip Bloomberg, Rabu (20/5/2015).
Menurutnya, peningkatan stok barang tidak selamanya positif, karena berpotensi mengalami kerugian akibat kenaikan pajak penjualan seperti terjadi tahun lalu.
Lonjakan stok barang menaikkan pertumbuhan ekonomi per tahun sebesar 0,5% selama kuartal pertama, menurut data pemerintah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel