Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BKPM: Triwulan II/2015, Invstasi Tembus Rp135,1 Triliun

Badan Koordinasi Penanaman Modal mencatat realisasi investasi periode triwulan II 2015 atau sepanjang April-Juni mencapai Rp135,1 triliun atau naik 16,3 persen jika dibandingkan capaian periode yang sama tahun lalu sebesar Rp116,2 triliun.
Kepala BKPM Franky Sibarani (kiri) berbincang dengan Wakil Presiden Direktur PT Sri Rejeki Isman Tbk. (kanan) dan Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM MM Azhar Lubis, di pabrik Sritex, Sukoharjo, Rabu (10/6). )./JIBI- Pamuji Tri Nastiti
Kepala BKPM Franky Sibarani (kiri) berbincang dengan Wakil Presiden Direktur PT Sri Rejeki Isman Tbk. (kanan) dan Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM MM Azhar Lubis, di pabrik Sritex, Sukoharjo, Rabu (10/6). )./JIBI- Pamuji Tri Nastiti

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal mencatat realisasi investasi periode triwulan II 2015 atau sepanjang April-Juni mencapai Rp135,1 triliun atau naik 16,3 persen jika dibandingkan capaian periode yang sama tahun lalu sebesar Rp116,2 triliun.

Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis dalam paparan di Jakarta, Senin, mengatakan capaian tiga bulanan itu kembali mencetak rekor tertinggi realisasi investasi di Indonesia.

"Realisasi investasi triwulan II 2015 mencapai Rp135,1 triliun, terdiri atas realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp42,9 triliun (31,8 persen) dan realisasi penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp92,2 triliun (68,2 persen)," katanya.

Azhar menuturkan, realisasi investasi pada triwulan II 2015 itu meningkat 8,4 persen dari triwulan sebelumnya sebesar Rp124,6 triliun. Lima sektor usaha realisasi PMDN yakni industri makanan sebesar Rp8 triliun; industri kimia dasar, barang kimia dan farmasi sebesar Rp7 triliun; listrik, gas dan air sebesar Rp5,4 triliun); perumahan, kawasan industri dan perkantoran sebesar Rp4,3 triliun; serta industri logam dasar, barang logam, mesin dan elektronik sebesar Rp3,3 triliun.

"Apabila industri pengolahan digabung maka industri pengolahan memberikan kontribusi sebesar Rp25,6 triliun atau 59,5% dari total PMDN," katanya.

Sementara lima besar sektor usaha PMA yakni transportasi, gudang dan telekomunikasi sebesar US$2,2 miliar; pertambangan US$1 miliar; konstruksi US$0,6 miliar; industri logam dasar, barang logam, mesin dan elektronik US$0,6 miliar; serta industri mineral nonlogam US$0,5 miliar.

Dalam capaian tersebut, jika seluruh sektor industri digabung maka industri pengolahan memberikan kontribusi sebesar US$2,5 miliar atau 34% dari total PMA.

Ada pun berdasarkan lokasi proyek, lima besar provinsi pilihan investor PMDN dari urutan teratas yaitu Jawa Timur, Jawa Barat, Kalimantan Timur, Banten dan Sumatera Selatan.

Adapun lima lokasi teratas untuk PMA yakni Jawa Barat, DKI Jakarta, Kalimantan Timur, Banten dan Jawa Timur.

"Secara sebaran, realisasi investasi di Pulau Jawa sebesar Rp74,6 triliun atau 55,3% dan realisasi investasi di luar Jawa mencapai Rp60,4 triliun atau 44,7%. Ada peningkatan investasi di luar Jawa sebesar 28,2% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp47,1 triliun," katanya.

Lima negara yang paling banyak menanamkan modal di Indonesia pada triwulan II 2015 adalah Malaysia (US$2,3 miliar), Singapura (US$1,1 miliar), Jepang (US$0,4 miliar), Amerika Serikat (US$0,3 miliar) serta British Virgin Islands (US$0,2 miliar).

"Penyerapan tenaga kerja pada triwulan II 2015 mencapai 370.945 orang, terdiri atas 147.868 orang untuk proyek PMDN dan 223.077 orang untuk proyek PMA, naik dari triwulan sebelumnya yang sebesar 315.229 orang. Juga naik dari periode yang sama pada 2014 sebesar 350.803 orang," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper