Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Indonesia Kembali Pangkas Target Pertumbuhan Ekonomi

Bank Indonesia merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2015 ini berada dikisaran 4,9% hingga 5,1%.
Proyeksi pertumbuhan RI pada 2015 menurut berbagai pihak sebelum ada gejolak ekonomi. / Bisnis
Proyeksi pertumbuhan RI pada 2015 menurut berbagai pihak sebelum ada gejolak ekonomi. / Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2015 ini berada dikisaran 4,9% hingga 5,1%.

Sebelumnya, bank sentral juga mengkoreksi proyeksi pertumbuhan ekonomi dari 5,4% hingga 5,8% ke 5,0% hingga 5,2%.

Gubernur Bank Indonesia Agus D.W Martowardojo mengatakan pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun ini diperkirakan berada di kisaran 4,9% dengan catatan kinerja belanja pemerintah dan investasi lebih baik di semester II/2015.

"Secara fundamental, ekonomi indonesia membaik walaupun pertumbuhan ekonomi Indonesia menurun pada kuartal I/2015 sebesar 4,7% dan di kuartal II/2015 mencapai 4,6%," ujarnya di Jakarta, Kamis (27/8/2015).

Bank Indonesia memprediksi defisit transaksi berjalan akan menyusut hingga US$18 miliar atau setara 2%-2,1% Produk Domestik Bruto (PDB), dibanding akhir tahun lalu yang senilai US$27 miliar atau setara 3,2% PDB.

Agus juga optimistis hingga akhir tahun ini sasaran target inflasi nasional yang 4 plus minus 1 ini dapat dicapai. Pasalnya, pada 2013 dan 2014, inflasi nasional berada dikisaran 8,3% hingga 8,4%.

"Tahun ini kami yakin akan menuju sasaran 4 persen plus minus 1. Insya Allah kedepan karena subsidi premium diangkat yang namanya inflasi akan kami jaga di bawah 5%. Itu konsisten dengan negara Asean yang selama ini sudah di bawah 5%," ucapnya.

Target pertumbuhan ekonomi yang berada di rentang 4,9% hingga 5,1% tersebut tercapai apabila pemerintah fokus pada pencairan anggaran.

Melambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia disebabkan karena adanya pemerintahan baru yang harus merevisi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2014.

Pengaturan nomenklatur dan organisasi pemerintah yang baru tersebutlah membutuhkan waktu untuk penyesuaian.

"Tapi kalau sama-sama diperhatikan APBNP 2015 yang diselesaikan selama 3 bulan banyak yang baik yang kita lihat.  Pertama, keputusan menghilangkan subsidi BBM dan dialihkan langsung ke masyarakat miskin," kata Agus.

Dia menyambut positif anggaran APBNP 2015, pemerintah telah menambah anggaran bantuan ke desa kurang lebih senilai Rp20 triliun.

"Jadi format APBN baik tapi implementasi pencairan rupanya perlu waktu. Cukup fokus pemerintah mencairkan anggaran. Kalau ini konsisten di semester II/2015 pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa membaik," tuturnya.

Agus berharap pemerintah dapat melakukan penyerapan anggaran yang lebih tinggi dan pembangunan infrastruktur pada semester II/2015.

Pasalnya, dengan adanya percepatan dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia maka akan menciptakan kepastian dunia usaha.

"Kita harapkan pertumbuhan ekonomi akan baik di semester II/2015 dan ancang-ancang di 2016 agar pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan lebih baik," ucap Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper