Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Apindo Jabar Sebut 30.000 Karyawan Sudah Di-PHK

Asosiasi Pengusaha Indonesia Jawa Barat menyebutkan pemutusan hak kerja yang dilakukan perusahaan di wilayah Jawa Barat akibat pelemahan ekonomi saat ini telah mencapai sekitar 30.000 karyawan.
Ilustrasi. Tidak ada uang yang keluar, tidak ada uang untuk belanja impor berarti devisa tetap utuh. /Antara
Ilustrasi. Tidak ada uang yang keluar, tidak ada uang untuk belanja impor berarti devisa tetap utuh. /Antara

Bisnis.com, BANDUNG—Asosiasi Pengusaha Indonesia Jawa Barat menyebutkan pemutusan hak kerja yang dilakukan perusahaan di wilayah Jawa Barat telah mencapai 30.000 karyawan, akibat pelemahan ekonomi.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jabar Dedy Widjaja mengatakan pemutusan hak kerja (PHK) ataupun tidak diperpanjangnya kontrak karyawan dilakukan demi efisiensi di saat daya beli global dan dalam negeri tengah menurun.

“Masalah PHK ini bukan kami membesar-besarkan. Tapi sekarang ini buruh sendiri sudah bicara, mengakui sudah terjadi PHK. Demikian juga dinas-dinas tenaga kerja sudah mengatakan terjadi PHK,” katanya saat bertemu dengan Bisnis.com, Kamis (3/9/2015).

Dia menyatakan perusahaan tidak mungkin jiika harus terus mengalami kerugian, sehingga bagaimana perusahaan bersangkutan bisa efisien dan tetap hidup yang diistilahkannya sebagai setengah tutup.

“Mengurangi tenaga kerja supaya perusahaannya tetap hidup dan tidak mati. Bukan tutup, tetapi setengah tutup boleh, artinya nanti bisa recovery. Kalau tutup, tidak bisa recovery. Kita memang dalam situasi yang sangat prihatin,” ujarnya.

Dedy memperkirakan efisiensi dari sisi tenaga kerja ini kemungkinan akan terjadi sampai setengah tahun hingga ter-review kembali kondisi dan permintaan dari pasar, baik di dalam maupun luar negeri.

“Mereka [perusahaan] melihat kebutuhan atau permintaan barang-barang produksi perusahaan tersebut marketnya ada lagi atau tidak. Jika minta lagi, mereka akan menarik karyawannya lagi atau menerima karyawan baru,” tuturnya.

Di tengah kondisi perekonomian yang tidak menentu, Apindo Jabar berharap banyak kepada realisasi anggaran dan perwujudan proyek infrastruktur dari pemerintah karena dianggap akan mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

“Pembangunan infrastruktur seperti jalan tol, waduk, irigasi, itu akan membantu penyerapan tenaga kerja informal dan akan menghidupkan semua lini,” sebutnya.

Jika anggaran itu dicairkan dan proyek pemerintah dilaksanakan, menurutnya, akan memberikan penolongan cukup banyak bagi perekonomian dengan pemanfaatan local content sampai 90% serta berimplikasi terhadap pengusaha dalam negeri.

“Tidak ada uang yang keluar, tidak ada uang untuk belanja impor berarti devisa tetap utuh. Itulah yang menjadikan kegiatan ekonomi kita bergerak. Itu sangat menolong, situasi rupiah yang sedang melemah ini akan terbantu,” ucapnya. []

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Abdalah Gifar
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper