Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inflasi China Melambat, PBOC Miliki Ruang Untuk Dorong Perekonomian

Bank Rakyat China masih memiliki ruang untuk mendorong perekonomian yang melambat karena inflasi konsumen cenderung moderat dan deflasi sektor perindustrian terus menurun.
Inflasi China melambat/ilustrasi
Inflasi China melambat/ilustrasi

Bisnis.com, BEIJING-- People’s Bank of China (PBOC) dinilai masih memiliki ruang untuk melonggarkan kebijakan moneter dalam rangka mendorong perekonomian yang melambat seiring inflasi konsumen cenderung moderat dan deflasi sektor perindustrian terus menurun.

Menurut rilis Biro Statistik Nasional, Rabu (14/10/2015), indeks harga konsumen naik 1,6% pada September dibandingkan tahun sebelumnya. Data ini menunjukkan terjadi perlambatan dibandingkan kenaikan 2% pada Agustus dan dibandingkan dengan perkiraan para ekonom yang dalam survei Bloomberg sebesar 1,8%.

Sementara itu, indeks harga produsen turun 5,9%, sekaligus memperpanjang catatan negatif berturut-turut selama 43 bulan.

Dengan inflasi konsumen di bawah target pemerintah yakni sebesar 3% sepanjang tahun, bank sentral memiliki kapasitas lebih lanjut untuk memacu pinjaman bahkan setelah memangkas suku bunga sebanyak lima kali sejak November 2014.

Di sisi lain, penurunan harga properti masih sulit dijangkau oleh konsumen rumah tangga, sementara kelebihan kapasitas industri dan diikuti oleh penurunan harga komoditas serta permintaan global yang lesu telah menekan harga jual dan beli untuk sektor perindustrian China.

“Prospek ekonomi masih belum baik. Permintaan eksternal dan domestik yang lemah memiliki dampak yang lebih parah pada produsen dalam negeri. Data frekuensi tinggi belum menunjukkan tanda-tanda stabilisasi,” ujar Liu Yaxin, analis dari China Merchant Securities Co, seperti dikutip dari Bloomberg.

Lemahnya permintaan telah menekan harga di seluruh dunia. Pada bulan lalu, tingkat inflasi Inggris menjadi negatif untuk kedua kalinya sejak 1960, para dan kenaikan harga di Amerika Serikat belum melebihi target Federal Reserve yakni sebesr 2% selama tiga tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper