Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menkeu Sebut APBN 2016 Belum Sempurna

Menteri Keuangan Bambang mengungkapkan menilai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016 senilai Rp2.095,7 triliun masih belum sempurna.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro Foto:Bisnis/Dedi Gunawan
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro Foto:Bisnis/Dedi Gunawan
Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengungkapkan menilai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016 senilai Rp2.095,7 triliun masih belum sempurna.
 
"Hal ini karena ada sedikit perbedaan dari rencana yang diajukan Pemerintah dengan yang telah disetujui DPR.." ujarnya saat konferensi pers di Direktorat Jendral Pajak, Selasa (3/10/2015).
 
Kendati belum sempurna, APBN 2016 dinilai sudah Meskipun sudah sesuai dengan nawacita dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
 
Bambang menuturkan sudah ada beberapa kemajuan dari APBN 2016 dibanding APBN tahun-tahun sebelumnya.
Kemajuan tersebut di antaranya dana untuk kesehatan yang dianggarkan 5% dari APBN yaitu Rp84 triliun.
 
Kemudian, dana desa yang meningkat dua kali lipat dari APBN Perubahan 2015, menjadi sebesar Rp47 triliun dan lebih besar dibanding Kementerian dan Lembaga.
 
Menurutnya, APBN 2016 ini belum sesuai dari perintah UU, namun sudah mendekati
 
" Anggaran kesehatan ini untuk pertama kalinya‎ capai 5% sesuai dengan UU. Tapi paling enggak sudah ada kemajuan. Kita juga membantu keluarga sangat miskin jadi enam juta yang terima bantuan tunai bersyarat. Ini sesuai dengan Nawacita ditunjukkan dengan dana desa dinaikan dua kali lipat," tutur Bambang.
 
APBN yang sempurna, lanjutnya, APBN memiliki ruang fiskal yang cukup luas untuk pembangunan.
 
Pemerintah sudah mengawali dengan reformasi dari subsidi energi, yaitu pencabutan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium.
 
Dengan adanya pengampunan pajak atau Tax amnesty ini juga diharapkan menjadi salah satu yang dapat menciptakan perbaikan pada APBN.
 
"Fiskal space lebih besar dan penerimaan lebih besar. Belanja juga besar tapi kalau bisa lama-lama pembiayaan dikurangi
Makanya saya harap pengampunan pajak salah satu jalan keluar," ucap Bambang.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper