Bisnis.com, JAKARTA- Badan Pusat Statistik melaporkan neraca nilai perdagangan Indonesia di Oktober 2015 mencatatkan surplus US$1,01 miliar.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan neraca perdagangan Indonesia di Oktober 2015 yang surplus US$1,01 miliar menurun dibandingkan pada surplus neraca perdagangan Indonesia pada bulan September 2015 yang senilai US$1,03 miliar.
Namun, mengalami peningkatan dibandingkan bulan Oktober 2014 yang neraca nilai perdagangan Indonesia surplus US$0,02 miliar.
Secara kumulatif pada Januari-Oktober 2015, neraca perdagangan Indonesia surplus US$8,16 miliar. Angka ini meningkat dibanding periode Januari hingga Oktober 2014 yang mengalami defisit US$1,65 miliar.
"Ini termasuk angka surplus yang cukup besar bila dibandingkan dengan 2011 surplus US$1,424 miliar, 2012 defisit US$1,89 miliar, 2013 surplus US$24,3 juta, dan 2014 defisit US$23,5 juta," ujarnya dalam konferensi pers di Gedung BPS, Senin (16/11/2015).
Surplusnya neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2015 yang senilai US$1,01 miliar disebabkan oleh nilai ekspor yang tercatat senilai US$12,8 miliar dan impor yang senilai US$11,07 miliar.
Secara kumulatif, surplusnya neraca nilai perdagangan Indonesia ditopang nilai ekspor yang senilai US$127,22 miliar dan nilai impor senilai US$119,05 miliar pada Januari hingga Oktober 2015.
Sementara itu, neraca volume perdagangan Indonesia per Oktober tercatat 31,21 juta ton meningkat dari Oktober 2014 yang tercatat 30,53 juta ton dan September 2015 yang tercatat 28,61 juta ton.
"Secara kumulatif, neraca volume perdagangan dari Januari hingga Oktober tercatat 302,78 juta ton," kata Suryamin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel