Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BNI (BBNI) Raup Laba Bersih Rp5,32 Triliun pada Kuartal I/2024

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) membukukan laba bersih konsolidasi yang diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp5,32 triliun pada kuartal I/2024.
Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Royke Tumilaar didampingi jajaran Direksi lainnya memberikan paparan di sela-sela kunjungan BNI ke kantor redaksi Bisnis Indonesia di Jakarta beberapa waktu lalu. Bisnis/Arief Hermawan P
Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Royke Tumilaar didampingi jajaran Direksi lainnya memberikan paparan di sela-sela kunjungan BNI ke kantor redaksi Bisnis Indonesia di Jakarta beberapa waktu lalu. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) membukukan laba bersih konsolidasi yang diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp5,32 triliun pada kuartal I/2024, naik tipis 2,02% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya Rp5,22 triliun. 

"BNI berada di level yang tepat untuk mencapai ROI 20% pada 2028 mendatang," kata Royke Tumilaar dalam paparan kinerja kuartal I/2024, Senin (29/4/2024).

Berdasarkan laporan keuangan, BNI membukukan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) 9,8% yoy menjadi Rp9,39 triliun pada kuartal I/2024. Penyusutan NII disebabkan beban bunga yang membengkak 47,5% yoy menjadi Rp6,48 triliun. 

Margin bunga bersih (net interest margin/NIM) bank pun susut dari 4,68% pada Maret 2023 ke level 4,01% pada Maret 2024.

Meski begitu, laba bank terdorong oleh pendapatan berbasis komisi atau fee based income yang meningkat 21% yoy menjadi Rp3,91 triliun pada kuartal I/2024. Beban kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) pun menyusut dari Rp2,16 triliun pada kuartal I/2023 menjadi Rp1,72 triliun pada kuartal I/2024.

Dari sisi intermediasi, BNI telah menyalurkan kredit Rp695,16 triliun pada kuartal I/2024, tumbuh 9,6% yoy. Aset pun naik 5,36% yoy menjadi Rp1.066,71 triliun pada tiga bulan pertama tahun ini.

Rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross juga turun dari 2,77% pada Maret 2023 menjadi 2,04% pada Maret 2024. Namun, NPL net naik dari 0,53% menjadi 0,66%.

Bank telah meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp780,22 triliun pada kuartal I/2024, naik 4,9% yoy. Dana murah atau current account saving account (CASA) bank juga naik 6% yoy menjadi Rp543,5 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper