Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dubes AS Temui Kepala BKPM, Ini 11 Sektor yang Disukai Investor Negeri Paman Sam

Pemerintah Amerika Serikat menginginkan Pemerintah Indonesia lebih membuka sebelas sektor yang paling diminati investor Negeri Paman Sam.Ke-11 sektor itu adalah e-commerce, asuransi, energi, energi terbarukan, pembuatan film dan bioskop, telekomunikasi, manufaktur farmasi, distributorship, coldstorage, serta ritel elektronik dan alas kaki
Dubes AS Robert O. Blake/Jibi
Dubes AS Robert O. Blake/Jibi

Bisnis.com, JAKARTA -  Pemerintah Amerika Serikat menginginkan Pemerintah Indonesia lebih membuka sebelas sektor yang paling diminati investor Negeri Paman Sam.

Ke-11 sektor itu adalah e-commerce, asuransi, energi, energi terbarukan, pembuatan film dan bioskop, telekomunikasi, manufaktur farmasi, distributorship, coldstorage, serta ritel elektronik dan alas kaki.

Usulan Dubes AS itu terkait dengan revisi Panduan Investasi yang sedang dilakukan Pemerintah Indonesia.

Kepala BKPM Franky Sibarani mengungkapkan bahwa kunjungan yang dilakukan oleh Dubes AS Robert O. Blake untuk membahas masukan yang disampaikan secara tertulis sebelumnya oleh Kedutaan Besar AS untuk Indonesia.

"Masukan yang disampaikan dilakukan berdasarkan beberapa landasan argumentasi baik potensi masing-masing sektor maupun minat beberapa perusahaan AS terhadap sektor tersebut tetapi terhenti akibat peraturan regulasi saat ini," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (24/11).
 
Dalam Perpres Nomor 39 Tahun 2014 mengenai Panduan Investasi, sektor-sektor yang diusulkan terbuka oleh AS tersebut sebagian besar memang tertutup untuk asing, seperti e-commerce, pembuatan film dan bioskop serta ritel untuk elektronik dan alas kaki.

Adapun sektor lainnya seperti  distributorship, coldstorage dibatasi kepemilikan asingnya maksimal 33%.
 
Franky menyampaikan bahwa BKPM akan membahas seluruh usulan terkait dengan Panduan Investasi dengan kementerian teknis terkait.

"Jadi akan dibagi menjadi tiga kelompok kementerian yang akan dilakukan besok tanggal 24 November, tanggal 1 Desember 2015, dan tanggal 3 Desember," ungkapnya.
 
Selain persoalan Panduan Investasi, Kepala BKPM Franky Sibarani dan Duta Besar Amerika Serikat juga membicarakan tentang berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kerja sama investasi Indonesia dan Amerika Serikat.

Salah satu hal yang akan ditindaklanjuti oleh BKPM adalam kemungkinan pembukaan Desk Amerika Serikat di BKPM.

"Keberadaan Desk AS dapat memfasilitasi minat-minat investor Amerika ke Indonesia."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper