Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rakor Logistik Hasilkan 10 Rekomendasi

Risiko terjadinya tekanan inflasi khususnya pada harga pangan akan terus bergejolak sehingga perbaikan sistem logistik menjadi kunci menumbuhkan pertumbuhan ekonomi.
Agus Martowardojo/Antara
Agus Martowardojo/Antara

Bisnis.com, KUPANG - Risiko terjadinya tekanan inflasi khususnya pada harga pangan akan terus bergejolak sehingga perbaikan sistem logistik menjadi kunci menumbuhkan pertumbuhan ekonomi. Biaya logistik yang mencapai 24,6% dari Produk Domestik Bruto menjadi penghalang bagi pertumbuhan ekonomi.

Rapat koordinasi Bank Indonesia dan pemerintah menyepakati 10 rekomendasi perbaikan sistem logistik dan ketahanan pangan di wilayah timur Indonesia antara lain koordinasi pengendalian inflasi daerah, memperkuat intensifikasi pertanian, penguatan peran Bulog, efisiensi perdagangan antardaerah, pembenahan rantai tata niaga dan distribusi komoditas.

Selanjutnya, mendorong diversifikasi pangan, pengendalian inflasi daerah, optimalisasi penyerapan belanja daerah, percepatan pembangunan pembangkit listrik, dan penyaluran kredit usaha rakyat.

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan tahun ini risiko tekanan inflasi akan terjadi pada semester kedua yang disebabkan oleh el nina. Kondisi basah itu akan mempengaruhi pada produksi bumbu-bumbuan seperti cabai merah dan bawang merah sehingga meningkatkan harga komoditas tersebut.

Menurutnya, Indonesia mampu mengendalikan inflasi cukup baik dengan pencapaian 3,35% pada 2015. Sementara pada tahun yang sama, inflasi di daerah timur seperti NTT mencapai 4,9%, NTB sebesar 3,4%, dan Bali pada level 2,7% .

"Pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak ada artinya kalau inflasi tinggi. Perbaikan infrastruktur logistik membuat ketahanan pangan yang membantu stabilitasi harga.," katanya, di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Jumat (12/2).

Penyaluran pasokan pangan pokok yang diimpor dari luar negeri perlu dikoordinasikan dengan pemerintah daerah dan diutamakan untuk daerah yang !engalami defisit produksi pangan.

Dia menuturkan peningkatan efisiensi logistik juga dikembangan melalui penyatuan jasa kepelabuhan secara elektronik dan penggunaan uang rupiah di seluruh pelabuhan.

Selain itu, Agus menambahkan perlu dilakukannya pembenahan rantai tata niaga komoditas pertanian dengan memotong rantai distribusi. Hal itu berguna menyeimbangkan keuntungan yang diterima pedagang dan petani dengan mempercepat pengembangan pusat distribusi nasional dan optimalisasi pasar lelang komoditas dan sistem resi gudang.

"Penguatan peran Bulog perlu segera dilakukan dengan perluasan cakupan komoditas yang dapat ditangani oleh Bulog," imbuhnya.

Gubernur NTT Frans Lebu Raya menjelaskan selain pangan, tarif angkutan udara juga memberikan kontribusi besar bagi laju inflasi di NTT. Tarif angkutan udara dari Kupang menuju Labuan Bajo hampir sama dengan tarif rute Kupang-Jakarta.

Dia menuturkan tarif pesawat itu menjadi tantangan bagi pengembangan pariwisata daerah karena biaya perjalanan ke luar negeri jauh lebih murah.

"Bandara harus terus diperpanjang landasannya sehingga pesawat lebih besar bisa mendarat sehingga tarif bisa turun," ujarnya.

Gardjita Budi, Kepala Badan Pertahanan Pangan Kementerian Pertanian, mengatakan pemerintah menetapkan 7 komoditas bahan pangan yang prioritas untuk ketahanan pangan mencakup beras, jagung, kedelai, daging sapi dan ayam, telur, gula, dan minyak goreng.

"Komoditas ketahanan pangan difokuskan pada komoditas yang berpengaruh terhadap kebutuhan masyarakat Indonesia kesehariannya dan kita berharap suplai dan harganya terjangkau," ucapnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Veronika Yasinta

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper