Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PERBANKAN SYARIAH: Pembiayaan Mulai Ekspansif

Berbeda dengan bank konvensional yang cenderung melambat awal tahun ini, pembiayaan perbankan syariah justru mencatatkan pertumbuhan positif.
Bank Syariah BUMN. /Bisnis.com
Bank Syariah BUMN. /Bisnis.com

JAKARTA—Berbeda dengan bank konvensional yang cenderung melambat awal tahun ini, pembiayaan perbankan syariah justru mencatatkan pertumbuhan positif.

Statistik perbankan syariah yang dipublikasikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan, total pembiayaan yang disalurkan bank umum syariah (BUS) dan unit usaha syariah (UUS) per Februari 2016 sebesar Rp211,57 triliun, tumbuh 7,1% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp197,54 triliun.

Dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya, pertumbuhan pembiayaan bank syariah terus menunjukkan peningkatan. Per Januari 2016, pembiayaan syariah mencapai Rp211,22 triliun, naik 7,07% secara year on year (y-o-y).

Sementara per Desember 2015, total pembiayaan syariah mencapai Rp212,99 triliun atau naik 6,86% secara tahunan (y-o-y) dari Rp199,33 triliun. Adapun per November 2015, pembiayaan syariah tumbuh 5,42% (y-o-y) menjadi Rp209,12 triliun dari Rp198,38 triliun.

Direktur UUS PT Bank Danamon Tbk. Herry Hikmanto mengatakan pada awal tahun ini, pembiayaan perseroan masih baik.

Dalam tiga bulan pertama tahun ini, perseroan merilis pembiayaan syariah yang merupakan bagian dari kredit segmen UKM dan komersial, tumbuh 17% secara tahunan menjadi Rp2,9 triliun.

Bahkan, rasio pembiayaan bermasalah (non-performing financing/NPF) perseroan pun menunjukkan penurunan. Dengan pertumbuhan yang positif tersebut, lanjut Herry, perseroan masih akan terus mengandalkan bisnis pembiayaannya di segmen UKM dan koperasi.

“NPF kami yang gross 1,07%, sudah jauh lebih bagus karena tahun lalu kami 2,31%,” katanya, belum lama ini.

PT Bank BNI Syariah pun mencatatkan pertumbuhan pembiayaan yang positif. Imam Teguh Saptono, plt. Direktur Utama BNI Syariah, mengatakan pada tiga bulan awal tahun ini, pembiayaan perseroan tercatat tumbuh 14,95% di tengah kondisi perekonomian yang belum menunjukkan perbaikan.

Pada kuartal pertama ini, lanjut Imam, pembiayaan BNI Syariah tumbuh 14,95% mencapai Rp18,04 triliun. “Dengan semangat berHasanah pada 2016 ini, kami bersyukur kinerja BNI Syariah triwulan pertama berjalan baik,” ujarnya.

Dari total pembiayaan sebesar Rp18,04 triliun, sebagian besar merupakan pembiayaan konsumtif sebesar 53,18%, disusul oleh pembiayaan produktif/SME 22,2%, pembiayaan komersial 16,75%, pembiayaan mikro 5,69%, dan pembiayaan kartu Hasanah Card 2,15%.

Untuk pembiayaan konsumtif tersebut, sebagian besar portofolio pembiayaan adalah BNI Griya iB Hasanah sebesar 85,99%. Pencapaian kinerja bisnis itu pun tetap memperhatikan kualitas pembiayaan di mana NPF kuartal I/2016 tetap terjaga di level 2,77%.

Sementara itu, pada kuartal I tahun ini, PT Bank Bukopin Syariah mengklaim mencatatkan pertumbuhan kinerja yang sesuai target.

Direktur BSB Aris Wahyudi mengatakan pada 3 bulan pertama, pembiayaan perseroan berada di angka Rp4,7 triliun atau tumbuh sekitar Rp300 miliar atau 9%—10%.

Apabila setiap kuartal pembiayaan perseroan tumbuh Rp300 miliar, maka sepanjang tahun ini BSB dapat mencatatkan pertumbuhan sebesar 25% secara year on year (y-o-y). “Masih on track semua growth-nya, baik dari pembiayaan maupun dana pihak ketiga,” kata Aris. 

Kemudian, UUS Maybank Indonesia pun mencatat pertumbuhan pembiayaan yang signifikan. Per Maret 2016, total pembiayaan UUS Maybank Indonesia tumbuh 25,4% secara y-o-y menjadi Rp9,3 triliun dari Rp7,4 triliun.

Dengan demikian, laba bersih mampu terdongkrak sebesar 73,8% menjadi Rp125 miliar pada Maret 2016 dari Rp72 miliar pada Maret 2015. Total aset UUS juga naik 96,7% menjadi Rp16,7 triliun, memberikan kontribusi 10,4% dari total aset induk usaha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper