Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Seabank Indonesia (SeaBank) berhasil meraup laba bersih Rp51,59 miliar pada kuartal I/2024, melesat empat kali lipat atau 282,98% secara tahunan (year-on-year/yoy) dibanding tahun sebelumnya Rp13,47 miliar.
Perusahaan yang terafiliasi dengan Shopee itu melaporkan keuangan perusahaan membukukan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) susut 19,56% secara tahunan menjadi Rp1,25 triliun dari sebelumnya Rp1,55 triliun. Rasio margin bersih (net interest margin/NIM) pun susut 416 basis poin (bps) ke level 15,41% dari 19,57%
Dalam laporan keuanhan yang dikutip Bisnis, Kamis (16/5/2024), bank mendapatkan tambahan pendapatan dari pendapatan berbasis komisi (fee based income) yang tumbuh 11,03% yoy menjadi Rp27,82 miliar dari sebelumnya Rp25,06 miliar
Kenaikan laba ini juga terdorong dengan adanya penurunan nilai aset keuangan atau impairment yang susut 33,27% dari sebelumnya Rp1,33 triliun menjadi Rp887,53 miliar
Dari sini, laba operasional Seabank melesat Rp62,5 miliar atau tumbuh 318,7% yoy dibanding periode yang sama tahun lalu Rp14,93 miliar. Kemudian, setelah dipotong pajak penghasilan, Seabank membukukan laba bersih tahun berjalan senilai Rp51,59 miliar pada kuartal I/2024.
Selanjutnya, tingkat pengembalian aset (return on asset/ROA) naik 60 bps menjadi 0,82% dari 0,22%. Kemudian tingkat pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) tumbuh lebih kencang, yakni 285 bps menjadi 3,88% dari 1,03%
Baca Juga
Sementara itu bila dilihat dari sisi efisiensi, rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) mengalami penyusutan sebesar 312 bps ke level 96,12% dari 99,24%
Adapun dari fungsi intermediasi, Seabank menyalurkan kredit senilai Rp18,23 triliun, naik 22,14% yoy dari sebelumnya Rp14,93 triliun. Namun, aset bank turun tipis 1,16% menjadi Rp32,34 triliun dari sebelumnya Rp32,72 triliun
Seiring pertumbuhan kredit bank, rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross turun 28 bps menjadi 2,02%. Akan tetapi, NPL net naik tipis 3 bps menjadi 0,18%
Bergeser ke laporan liabilitas perusahaan, Seabank meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp24,54 triliun, turun 5,86% secara tahunan dari sebelumnya Rp26,07 triliun. Dana murah alias current account saving account (CASA) Seabank pun susut 2,18% yoy menjadi Rp15,83 triliun dari sebelumnya Rp16,18 triliun