Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bunga Penjaminan LPS Berpeluang Kembali Turun ke Level Terendah

LPS menurunkan bunga penjaminan simpanan rupiah di bank umum menjadi 3,75% dan BPR 6,25%. Penurunan ini sejalan dengan kebijakan moneter Bank Indonesia (BI).
Konferensi Pers Tingkat Bunga Penjaminan (TBP) LPS pada Selasa (26/8/2025)/tangkapan layar
Konferensi Pers Tingkat Bunga Penjaminan (TBP) LPS pada Selasa (26/8/2025)/tangkapan layar
Ringkasan Berita
  • LPS menurunkan tingkat bunga penjaminan sebesar 25 basis poin, menjadikan bunga simpanan rupiah di bank umum 3,75% dan di BPR 6,25%, sementara bunga simpanan valas tetap 2,25%.
  • LPS memantau kebijakan Bank Indonesia dan sinyal dari The Fed, dengan kemungkinan menurunkan bunga penjaminan ke level terendah 3,5% seperti saat pandemi Covid-19.
  • Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 5% untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, sejalan dengan rendahnya prakiraan inflasi dan stabilitas nilai tukar rupiah.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) kembali memangkas tingkat bunga penjaminan (TBP) pada Agustus 2025. Ke depan tidak tertutup kemungkinan LPS rate bakal kembali diturunkan.

Pada hari ini, Selasa (26/8/2025), LPS mengumumkan penurunan bunga penjaminan periode nonregular sebesar 25 basis poin (bps). Dengan penurunan ini, bunga penjaminan simpanan rupiah di bank umum menjadi 3,75% dan 6,25% untuk BPR. Sementara, bunga penjaminan simpanan valas di bank umum tetap 2,25%.

Kepala Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan pihaknya akan terus memonitor perkembangan ekonomi dan kondisi likuiditas perbankan secara umum.

Purbaya menambahkan LPS akan melihat bagaimana Bank Indonesia (BI) mengambil langkah kebijakan ke depannya. Yang jelas, lanjutnya, LPS tidak akan mengeluarkan sinyal yang bertentangan dengan bank sentral. "Ada ruang yang saya lihat bisa ke 3,5%, sama dengan [tingkat] terendah waktu Covid kemarin," ujarnya dalam konferensi pers.

Purbaya menjelaskan ruang pelonggaran terbuka seiring dengan sinyal penurunan suku bunga acuan oleh Bank Sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve (The Fed), yang kemungkinan dilaksanakan pada September tahun ini.

Jika pemangkasan bunga The Fed itu terealisasi, BI akan lebih berani untuk menurunkan kembali suku bunga. "Artinya, dari sisi moneter akan ada stimulus lagi, kami juga akan ikut. Jadi, itu stimulus tambahan ke perekonomian yang akan mendorong ekonomi tumbuh semakin bagus," katanya.

Sebagai informasi, bunga penjaminan LPS pernah menyentuh titik terendah pada periode Juli 2021 hingga Mei 2022, yaitu sebesar 3,5% untuk simpanan rupiah di bank umum. Pada periode ini, bunga simpanan rupiah di BPR sebesar 6% dan simpanan valas bank umum sebesar 0,25%.

Adapun pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada Rabu (20/8/2025) kembali memangkas suku bunga acuan BI Rate sebesar 25 bps menjadi 5%. Keputusan itu mempertimbangkan penilaian terhadap kondisi makro dan mikroprudensial selama beberapa bulan terakhir.

"Dengan mendasarkan asesmen proyeksi dan berbagai arah ke depan tersebut, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada tanggal 19 dan 20 Agustus 2025 memutuskan untuk menurunkan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 5%," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo, Rabu (20/8/2025).

Kemudian, BI juga menurunkan suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 4,25% dan suku bunga Lending Facility 25 bps menjadi 5,75%.

Menurut Perry kebijakan bank sentral konsisten dengan rendahnya perkiraan inflasi tahun 2025 dan 2026, terjaganya stabilitas nilai tukar rupiah dan perlunya mendorong pertumbuhan ekonomi sesuai dengan kapasitas perekonomian.

“Ke depan, Bank Indonesia akan terus mencermati ruang penurunan suku bunga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi sejalan dengan rendahnya prakiraan inflasi dengan tetap mempertahankan stabilitas nilai tukar rupiah,” kata Perry.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro