Bisnis.com, JAKARTA – Inflasi Amerika Serikat naik lebih dari yang diproyeksikan pada bulan Agustus menyusul kenaikan harga pada perumahan dan perawatan kesehatan, yang menunjukkan bahwa indeks harga konsumen terus bergerak ke arah target Federal Reserve.
Seperti dikutip Bloomberg, data Departemen Tenaga Kerja AS pada Jumat menyatakan indeks harga konsumen menguat 0,2% pada Agustus dibandingkan periode yang sama tahun lalu (YoY)
Angka ini lebih tinggi dari estimasi ekonom yang disurvei oleh Bloomberg yang memperkirakan kenaikan 0,1%. Sementara itu, CPI inti yang tidak termasuk biaya makanan dan bahan bakar meningkat 2,3% YoY, setelah naik 2,2% pada Juli.
Harga energi yang mulai stabil, berkurangnya pengaruh dari dolar yang kuat dan kenaikan tingkat upah lahir membantu secara bertahap mendorong inflasi lebih tinggi.
Walaupun sebagian besar ekonom dan investor berspekulasi the Fed tidak menaikkan suku bunga acuan pada pertemuan pekan ini, kenaikan inflasi yang berkelanjutan akan meningkatkan kenaikan suku bunga akhir tahun ini.
"Kami melihat sedikit kenaikan pada inflasi inti," kata Russell Price, ekonom senior di Ameriprise Financial Inc, seperti dilansir Bloomberg, Senin (19/9/2016).
"Tapi sebagian besar dorongan inflasi berasal dari biaya sewa perumahan dan biaya perawatan medis. Selain dua kategori tersebut, belum banyak perubahan dalam dinamika inflasi dalam beberapa bulan terakhir," lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
