Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Caranya Supaya Dana Asing Tidak Mudah Keluar dari Dalam Negeri

Menurut dia, untuk mengatasi risiko keluarnya dana asing dari dalam negeri, pemerintah harus menggenjot penerbitan global bind yang lebih banyak asal defisit utang tetap terjaga di 3% sesuai dengan undang-undang.
Karyawan menata uang rupiah di cash center sebuah bank./JIBI-Abdullah Azzam
Karyawan menata uang rupiah di cash center sebuah bank./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, Jakarta--Ekonom Samuel Asset Management Lana Soelistianingsih menilai ke depan akan ada potensi perebutan dana mengingat Donald Trump dalam kampanyenya ambisius untuk melakukan ekspansi fiskal.

Amerika Serikat juga berada di posisi teratas sebagai negara yang berutang paling banyak sebesar 40,8% di seluruh dunia. Dari presentase itu, sebanyak 38,1% merupakan utang pemerintah.

Menurut dia, untuk mengatasi risiko keluarnya dana asing dari dalam negeri, pemerintah harus menggenjot penerbitan global bind yang lebih banyak asal defisit utang tetap terjaga di 3% sesuai dengan undang-undang.

"Nah, tapi kalau ambilnya rupiah, ini ada risiko perebutan dana. Kalau ambil dalam dolar AS, tidak apa-apa asing itu ambil dolar AS, asal dikasih kupon yang lebih menarik," ujarnya.

Selain itu, pemerintah perlu lagi mempertimbangkan instrumen baru, misalnya menawarkan Surat Berharga Negara (SBN) dengan holding period, artinya dana investor ditahan selama beberapa kurun waktu tertentu.

Pemilihan SBN dengan holding period dilakukan secara sukarela oleh pemilik dana sebagai salah satu alternatif. Keuntungannya, investor diberi dengan opsi imbal balik yang paling menguntungkan.

"Jadi misalkan nih pemerintah mengeluarkan SBN 5 tahun, holding period selama tiga tahun dengan kuponnya menarik. Ya, pastinya harus ada premium. Kalau saat ini kurang dari 10 tahun itu 7%, mungkin bisa dikasih 8% atau 8,5%," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper