Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemantauan Jalur Distribusi Jadi Fokus Tekan Inflasi di Sulsel

Pemantauan jalur distribusi komoditas pangan menjadi fokus TPID Sulawesi Selatan dalam menekan laju inflasi yang berpotensi membengkak pada periode akhir tahun ini.
Truk pendistribusi barang/Ilustrasi
Truk pendistribusi barang/Ilustrasi

Bisnis.com, MAKASSAR - Pemantauan jalur distribusi komoditas pangan menjadi fokus TPID Sulawesi Selatan dalam menekan laju inflasi yang berpotensi membengkak pada akhir tahun ini.

Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu'mang mengemukakan lonjakan permintaan diproyeksi bakal terjadi pada Desember 2016 seiring dengan adanya tiga perayaan yang relatif mendongkrak daya beli masyarakat.

"Bulan ini tidak hanya ada Natal dan Tahun Baru, tetapi ada juga Maulid yang diperingati umat muslim. Tentu ada peningkatan permintaan, sehingga fokusnya pada jalur distribusi pangan sehingga tekanan inflasi bisa diantisipasi," katanya usai High Level Meeting TPID Sulsel, Senin (5/12/2016).

Selain jalur distribusi, lanjut Agus, koordinasi secara rutin dengan distributor melalui pemantauan secara berkala ke gudang-gudang penyimpanan komoditas untuk memastikan ketersediaan pasokan.

Menurutnya, pelibatan seluruh pihak juga menjadi langkah strategis dalam menekan potensi terjadinya pergerakan harga yang tidak wajar pada sejumlah komoditas pembentuk inflasi.

Serangkaian hal tersebut diestimasi mampu menjaga inflasi Sulsel bisa terjaga pada level aman kendati terjadi lonjakan permintaan masyarakat saat momentum tertentu.

Sekadar diketahui, laju inflasi Sulsel secara kumulatif Januari-November 2016 telah mencapai 2,63% sedangkan inflasi tahunan (year on year/yoy) berada pada level 3,34%.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan Sulsel Wiwiek S. Widayat mengatakan momentum akhir tahun secara historis selalu mencatatkan inflasi lantaran adanya permintaan yang naik signifikan.

"Tetapi di Sulsel masih sangat terjaga, akhir tahun memang ada pergerakan besar namun tentu diharapkan masih tetap terjaga, koordinasi melalui TPID tentunya. Laju inflasi Sulsel untuk 2016 ini kami proyeksikan di level 3,3%," katanya.

Menurutnya, pembentuk inflasi Sulsel cenderung dipengaruhi oleh komoditas pangan seperti cabe rawit, beras hingga ikan dan secara keseluruhan terjadi pada seluruh kabupaten/kota.

"Itu terlihat di periode Januari-November 2016, penyumbang terbesar inflasi Sulsel terkonsentrasi pada cabe, ikan bandeng dan juga beras meski daerah ini sentra utama penghasil beras di Indonesia,".

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Amri Nur Rahmat
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper