Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cegah Proteksionis Trump, Pasar Asia Jadi Tumpuan

Pemerintah harus mulai menyoroti pasar Asia untuk terus mendorong perdagangan untuk mengantisipasi aksi protesionis kebijakan perdagangan dari pemerintah Amerika Serikat.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump./REUTERS-Jonathan Ernst
Presiden Amerika Serikat Donald Trump./REUTERS-Jonathan Ernst

Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah harus mulai menyoroti pasar Asia untuk terus mendorong perdagangan untuk mengantisipasi aksi protesionis kebijakan perdagangan dari pemerintah Amerika Serikat.

Ekonom Creco Consulting Chatib Basri menilai Asia mampu tumbuh 6% sehingga memiliki potensi yang besar untuk memperluas pasar ekspor Indonesia.

Namun, dia menuturkan dalam jangka pendek, negoisasi akan sulit dilakukan sehingga harus cari sektor yang semua negara yang bekerja sama, seperti infrastruktur, pendidikan, dan UMKM. 

"Itu secara politik, kalau Anda mau kerja sama disitu enggak ada yang nolak. Tapi kalau bicarannya nurunin tarif orang takut. Kalau kerja sama konektivitas, uangnya ada dan Jepang tertarik dan China tertarik. Kalau biaya logistik bisa turun, Asean bisa kita jadikan pasar domestik," jelasnya, di Jakarta, Selasa (24/1/2017).

Menurutnya, pemerintah juga bisa memperkuat kendali atas pengaruh Trump melalui kebijakan melalui instrumen fiskal untuk meningkatkan daya beli dan program cash forward dalam jangka pendek atau enam bulan.

Permintaan yang meningkat akan membuat berbagai industri bergerak sehingga berekspansi diikuti.

"‎Ini semua temporer, enggak perlu lakukan jangka panjang. Enam bulan cukup," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Veronika Yasinta
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper