Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KABAR PASAR 15 MARET: Shortfall Masih Menghantui, Defisit Membawa Berkah bagi Ekonomi

Berita risiko shortfall pajak yang masih menghanui serta defisit neraca perdagangan yang menjadi sinyal perbaikan pertumbuhan ekonomi menjadi topik utama sejumlah media massa hari ini, Kamis (15/3/2018).

Bisnis.com, JAKARTA – Berita risiko shortfall pajak yang masih menghanui serta defisit neraca perdagangan yang menjadi sinyal perbaikan pertumbuhan ekonomi menjadi topik utama sejumlah media massa hari ini, Kamis (15/3/2018).

Berikut ringkasan topik utama di sejumlah media nasional hari ini:

Shortfall Masih Menghantui. Tren penerimaan pajak sepanjang awal tahun ini memperlihatkan tanda-tanda perbaikan. Namun, risiko shortfall masih tinggi. (Bisnis Indonesia)

Defisit Membawa Berkah bagi Ekonomi. Neraca perdagangan Februari 2018 yang diproyeksikan sejumlah ekonom kembali defisit, sebagai dampak derasnya impor bahan baku dan barang modal, menjadi sinyal kuat bagi perbaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini. (Bisnis Indonesia)

Wewenang Rekomendasi Impor Garam Kembali ke Menperin. Kewenangan mengeluarkan rekomendasi impor garam industri—yang semula berada di tangan Kementerian Kelautan dan Perikanan—akan dikembalikan lagi ke Kementerian Perindustrian. (Bisnis Indonesia)

Neraca Transaksi Berjalan Harus Surplus.  Indonesia harus mengurangi ketergantungan terhadap pembiayaan luar negeri untuk mengurangi risiko hot money dengan memperbaiki defi sit transaksi berjalan dan memperdalam pasar keuangan. (Bisnis Indonesia)

Kenaikan Impor Bahan Baku Sinyal Ekonomi Membaik. Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2018 akan lebih baik. Menurut Gubernur BI Agus Martowardojo, pertumbuhan ekonomi pada tiga bulan pertama tahun 2018 lebih baik dari periode yang sama tahun 2017, terlihat dari impor bahan baku. (Kontan)

Revisi Aturan Demi Perbaiki Kemudahan Berusaha. Pemerintah akan kembali merevisi berbagai peraturan demi menggenjot perbaikan kemudahan berusaha. Revisi diharapkan bisa meningkatkan peringkat Ease of Doing Business (EODB) Indonesia yang tahun ini di urutan 72 dari 190 negara dunia. Presiden Joko Widodo menargetkan peringkat EODB tahun 2019 berada di 40 besar dunia. (Kontan)

Reformasi Pajak Berkutat di Organisasi. Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak berkomitmen melanjutkan reformasi perpajakan yang sudah berjalan dalam beberapa tahun terakhir. Ke depan, target reformasi perpajakan adalah keadilan bagi wajib Pajak (WP) yang patuh dan yang tidak. Ini dilakukan demi mendorong kenaikan rasio pajak atau tax ratio. (Kontan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper