Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Dunia Tingkatkan Penyetoran Modal Sebesar US$13 Miliar

Bank Dunia (World Bank) mendapatkan dukungan dari negara-negara anggotanya untuk menaikkan penyetoran modal sebesar US$13 miliar. Selain itu, mereka juga menyetujui keinginan AS untuk membuat peraturan yang dapat mengurangi pemberian pinjaman untuk China.

Kabar24.com, JAKARTA -- Bank Dunia (World Bank) mendapatkan dukungan dari negara-negara anggotanya untuk menaikkan penyetoran modal sebesar US$13 miliar. Selain itu, mereka juga menyetujui keinginan AS untuk membuat peraturan yang dapat mengurangi pemberian pinjaman untuk China.

Bank Dunia akan menaikkan total pinjamannya mencapai US$80 miliar pada tahun fiskal 2019, dari US$59 miliar tahun lalu, dan rata-rata pinjaman tahunannya akan mencapai US$100 miliar hingga 2030.

“Penambahan modal ini akan diikuti oleh langkah internal, termasuk perubahan operasional dan reformasi efektivitas, perhitungan harga pinjaman, dan langkah kebijakan lainnya,” tulis Bank Dunia di dalam pernyataan, seperti dikutip Bloomberg, Minggu (22/4/2018).

Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim menyampaikan China kemungkinan akan meminjam lebih sedikit dari Bank Dunia dengan sistem baru ini karena sistem tersebut juga akan meningkatkan bunga pinjaman dari negara-negara kaya.

“Pemberian pinjaman tahunan [Bank Dunia] akan dinaikkan menjadi sekitar US$80 miliar, dari US$59 miliar pada akhir Juni 2017,” kata Kim.

AS sempat mengeluhkan kenaikan pemberian pinjaman ini setelah sebelumnya menganjurkan pembatasan pemberian pinjaman dari Bank Dunia, khususnya untuk pinjaman besar yang diberikan ke China.

Negeri Paman Sam memandang, besarnya pinjaman Bank Dunia untuk Negeri Panda dapat digunakan China untuk melebarkan pengaruh dan meningkatkan jumlah uang dalam pasar keuangan.

Di sisi lain, negara seperti Inggris, turut meminta adanya kenaikan dalam pemberian pinjaman Bank Dunia, dengan alasan Bank Dunia membutuhkan kekuatan lebih untuk membiayai proyek di negara-negara berkembang, sesuai dengan tujuan awal Bank Dunia.

“[Oleh karena itu], di bawah aturan  baru, Bank Dunia akan lebih fokus untuk memberikan pinjaman kepada negara berpendapatan rendah dan menengah,” ujar Kim sambil menambahkan bahwa China diklasifikasikan sebagai negara berpendapatan menengah dan atas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Nicken Tari

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper