Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Krisis Turki, Presiden Jokowi Ingatkan Penguatan Ketahanan Ekonomi Domestik

Presiden Joko Widodo mengingatkan pentingnya mengenai upaya memperkuat cadangan devisa supaya ketahanan ekonomi Indonesia semakin kuat.
Presiden Joko Widodo (tengah) memimpin rapat terbatas soal strategi kebijakan memperkuat cadangan devisa di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (14/8). Rapat terbatas bersama sejumlah menteri Kabinet Kerja dan Kepala Lembaga ini merupakan rapat lanjutan dari rapat serupa yang pernah digelar pada akhir Juli 2018./Bisnis-Yodie Hardiyan
Presiden Joko Widodo (tengah) memimpin rapat terbatas soal strategi kebijakan memperkuat cadangan devisa di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (14/8). Rapat terbatas bersama sejumlah menteri Kabinet Kerja dan Kepala Lembaga ini merupakan rapat lanjutan dari rapat serupa yang pernah digelar pada akhir Juli 2018./Bisnis-Yodie Hardiyan

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo mengingatkan pentingnya mengenai upaya memperkuat cadangan devisa supaya ketahanan ekonomi Indonesia semakin kuat.

Pernyataan itu disampaikan oleh Presiden Jokowi ketika menyampaikan kata pengantar dalam rapat terbatas mengenai strategi kebijakan memperkuat cadangan devisa di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (14/8/2018) yang dihadiri oleh sejumlah pejabat negara sektor ekonomi.

Rapat terbatas kali ini merupakan rapat lanjutan dari rapat sebelumnya yang membahas mengenai topik yang sama yang digelar beberapa waktu lalu.

"Memperkuat cadangan devisa merupakan hal yang sangat penting yang harus kita lakukan agar ketahanan ekonomi kita semakin kuat terutama dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global termasuk dampak yang terakhir terjadi perekonomian di Turki," kata Presiden.

Presiden mengatakan pemerintah harus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah pada nilai yang wajar, inflasi yang rendah serta defisit transaksi berjalan yang aman.

"Kalau saya lihat dari sisi fiskal sekarang ini kita, saya kira Menteri Keuangan telah me-manage, mengelola dengan kehati-hatian sangat, defisit APBN kita 2,12% dan tahun depan sudah turun di bawah 2%," katanya.

Presiden juga kembali mengingatkan mengenai anggaran belanja modal yang harus diperbesar terus. Menurutnya, dari sisi moneter, pengelolaan oleh Bank Indonesia sudah sangat hati-hati dan prudent. Presiden mengatakan rasio kecukupan modal (CAR) perbankan di Indonesia juga sangat kuat yang berada di level sekitar 22%. Kondisi itu, ujarnya, perlu dijaga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper