BISNIS.COM, JAKARTA—Pemerintah akhirnya memutuskan PT Indonesia Asahan Aluminium (PT Inalum) akan berdiri menjadi BUMN tersendiri setelah proses akuisisi selesai dilakukan.
Menteri Keuangan Agus D.W. Martowardojo mengatakan setelah berdiri menjadi BUMN mandiri, PT Inalum akan berada di bawah naungan Kementerian BUMN.
“Rencananya Inalum akan menjadi BUMN yang mandiri yang nanti akan meneruskan kegiatan itu dan dikelola di bawah Kementerian BUMN,” katanya di Gedung DPR, Rabu (13/3/2013).
Pemerintah, lanjutnya, telah menyediakan dana terkait proses pengambilalihan PT Inalum dari Jepang yang saat ini dikelola oleh konsorsium Nippon Asahan Aluminium (NAA).
Namun, Menkeu tidak mengungkapkan sejauh mana proses penyelesaian nilai buku PT Inalum yang akan disepakati oleh pihak Indonesia dan Jepang.
“Belum bisa, nanti Pak Menperin yang bisa menjawab,” ujarnya.
Kontrak kerja sama pengelolaan PT Inalum oleh Jepang akan berakhir pada Oktober tahun ini. Untuk pengambilalihannya dari Jepang, pemerintah harus menyiapkan dana sebesar US$723 juta atau sekitar Rp7 triliun.
Saat ini, pemerintah Indonesia memiliki 41,13% saham PT Inalum, sisanya sebesar 58,87% dimiliki oleh konsorsium NAA.
Konsorsium ini beranggotakan Japan Bank for International Cooperation (JBIC) sebagai wakil pemerintah Jepang dan 12 perusahaan swasta Jepang. (ra)