Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KINERJA ASURANSI: Bintang Kurangi Investasi Properti

BISNIS.COM, JAKARTA--- PT Asuransi Bintang Tbk mengurangi porsi investasi di lini properti menjadi 16% tahun ini dari 26% tahun lalu karena dianggap berisiko tinggi.

BISNIS.COM, JAKARTA--- PT Asuransi Bintang Tbk mengurangi porsi investasi di lini properti menjadi 16% tahun ini dari 26% tahun lalu karena dianggap berisiko tinggi.

Jenry Manurung, Direktur Keuangan PT Asuransi Bintang Tbk, mengatakan pengurangan ini juga merupakan bagian dari penyesuaian terhadap PMK 53/2012 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Reasuransi.

Dalam pasal 9 beleid yang berlaku 1 Januari 2013 itu disebutkan investasi berupa bangunan dengan hak strata atau tanah dengan bangunan untuk investasi seluruhnya paling tinggi 10% dari jumlah investasi.

“Sekarang memang masih melebihi 10%, perlahan-lahan sedang dikurangi,” kata Jenry kepada Bisnis, Kamis (4/4). Jenry berujar aset perusahaan sekarang ada tiga, dua diantaranya di Jakarta dan sisanya di Surabaya.

Beleid menyebutkan investasi bangunan dan tanah itu harus memberikan pengasilan sewa dan penghasilan lainnya melalui transaksi yang didasarkan pada harga pasar yang berlaku dan dimiliki perusahaan dengan bukti kepemilikan.

Investasi juga harus tidak ditempatkan pada bangunan dan tanah yang sedang diagunkan, dalam sengketa atau diblokir pihak lain. Jenry mengatakan target nilai investasi perusahaan seluruhnya berjumlah Rp147 miliar tahun lalu.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang dipublikasikan, nilai investasi properti Asuransi Bintang sebesar Rp39,78 miliar tahun lalu atau tumbuh 12,91% dari 2011 sebesar Rp35,23 miliar.

“Properti yang dinvestasikan itu disewakan dan berbeda dari aset properti yang digunakan untuk operasional perusahaan,” katanya. Jenry berujar pengurangan porsi investasi bangunan dan tanah 10% itu dialihkan ke obligasi dan deposito masing-masing 5%.

Tahun lalu, porsi investasi obligasi sebesar 54% dan deposito 11,4%. Jika ditambah 5% maka investasi obligasi menjadi 59% dan deposito 16,4%. “Sedangkan saham, kami tidak intens di sana, mungkin cuma 5%,” katanya.

Imbal hasil investasi perseroan tahun lalu mencapai Rp16,58 miliar atau tumbuh 43,42% dibandingkan dengan 2011 sebesar Rp11,56 miliar. Tahun ini imbal hasil ditargetkan sebesar 11,1%. (msb)

 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yodie Hardiyan
Editor : Others
Sumber : Yodie Hardiyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper