Bisnis.com, JAKARTA - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan mencatat telah membayar klaim Rp30,67 triliun per Juni 2025.
Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Eko Nugriyanto menyebut klaim tersebut adalah jumlah dari program Jaminan Hari Tua, Jaminan Kematian, Jaminan Kecelakaan, Beasiswa Anak, Jaminan Pensiun, dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan.
"Tahun ini kita telah membayarkan lebih dari 2,5 juta kasus risiko akibat kerja dan nilainya lebih dari Rp30 triliun, kita berikan untuk seluruh program," kata Eko di Gedung Bj Habibie BRIN, belum lama ini (28/7/2025).
Dari data yang dipaparkan, 105.442 anak mendapatkan beasiswa dari BPJS Ketenagakerjaan dengan total penyaluran Rp517 miliar. Angka ini naik dibandingkan tahun sebelumnya senilai Rp411 miliar atau pemberian untuk 91.051 anak.
Pada Jaminan Hari Tua (JHT), tercatat 1.703.321 klaim atau penyaluran sebesar Rp25,19 triliun. Sedangkan total klaim di tahun 2024 mencapai 3.111.604 dengan total pemberian manfaat Rp46,89 triliun.
Selanjutnya untuk program Jaminan Kematian (JK) telah tersalurkan Rp2,02 triliun dengan total 88.154 klaim. Di tahun 2024, tercatat 159.268 klaim atau setara Rp3,77 triliun.
Baca Juga
Lalu, pada Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) jumlah klaim mencapai 405.230 atau Rp1,95 triliun. Sedangkan di tahun 2024, telah tersalurkan pemberian manfaat dengan total Rp3,5 triliun atau 474.189 klaim.
Penyaluran manfaat Jaminan Pensiun (JP) di tahun 2024 sebanyak 115.981 klaim atau total uang yang diberikan sebesar Rp1,64 triliun. Di Juni 2025, sudah ada 193.884 klaim dengan total pembayaran Rp417 miliar.
Terakhir, 193.884 klaim atau Rp417 miliar untuk Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP). Berbeda tipis dibandingkan total klaim di tahun 2024 mencapai 259.275 dengan penyaluran dana sebesar Rp377 miliar.