Bisnis.com, JAKARTA – Pertumbuhan laba bersih PT Bank Mandiri Tbk melambat pada periode triwulan II, karena peningkatan pencadangan kredit sebagai langkah konservatif menghadapi memburuknya perekonomian.
Bank terbesar di Indonesia dari sisi aset ini meraih laba sebesar Rp8,29 triliun pada periode Januari—Juni 2013, meningkat 16% dibandingkan dengan setahun lalu. Pertumbuhan laba tersebut melambat dibandingkan triwulan I yang masih dapat tumbuh 26%.
Budi Gunadi Sadikin, Direktur Utama Bank Mandiri, mengatakan perseroan meningkatkan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) guna meningkatkan coverage ratio terhadap kredit bermasalah.
“Coverage ratio terhadap NPL meningkat dari 190% menjadi 200% sebagai langkah konservatif guna mengantisipasi perekonomian,” ujarnya, Senin (29/7).
Sementara itu, pendapatan bunga bersih (NII) perseroan masih tumbuh 19,3% menjadi Rp15,14 triliun. Adapun pendapatan berbasis komisi tumbuh 13,8% menjadi Rp6,52 triliun.
Bank Mandiri mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 22,3% menjadi Rp428,7 triliun pada triwulan II/2013. Pencapaian itu mendukung peningkatan total aset Bank Mandiri menjadi Rp672,2 triliun, tumbuh 17,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp571,8 triliun.
Kenaikan penyaluran kredit terjadi di seluruh segmen bisnis, dengan pertumbuhan tertinggi terutama pada segmen mikro yang tumbuh mencapai 58,1% menjadi Rp23,9 triliun pada Juni 2013. Jumlah nasabah kredit mikro juga meningkat pesat menjadi 878,8 ribu nasabah dari 764,7 ribu nasabah di triwulan kedua 2012. Sementara itu, kredit yang tersalurkan untuk segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) mencatat pertumbuhan sebesar 26,5% menjadi Rp60,2 triliun.
Bank Mandiri juga turut menyalurkan pembiayaan khusus dengan skema penjaminan pemerintah, yaitu melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Total limit KUR yang telah disalurkan Bank Mandiri hingga Juni 2013 mencapai Rp12,2 triliun yang disalurkan kepada lebih dari 237.600 nasabah.
“Kami bersyukur di tengah ketatnya persaingan dan perlambatan pertumbuhan ekonomi, Bank Mandiri dapat terus menunjukkan pertumbuhan kredit di atas pertumbuhan pasar. Hal ini merupakan salah satu komitmen kami dalam meningkatkan akses masyarakat kepada pembiayaan produktif untuk memakmurkan negeri,” kata Budi.
Kepercayaan masyarakat kepada Bank Mandiri juga semakin tinggi, seperti ditunjukkan dengan naiknya penghimpunan dana pihak ketiga menjadi Rp502,4 triliun pada Juni 2013 dari Rp418,2 triliun di Juni 2012.
Tabungan masyarakat terus tumbuh mencapai Rp206,6 triliun atau naik 19,1% dibanding periode yang sama tahun lalu.