Bisnis.com, KUALA LUMPUR—Aset yang dimiliki oleh sektor asuransi syariah (takaful) di Brunei baru-baru ini telah tumbuh secara signifikan, sementara jenis konvensional mengalami penurunan. Hal ini terlihat dari laporan bank sentral di negara tersebut.
Seperti yang dilansir Reuters, Rabu (15/1/2014), laporan bulanan dari otoritas moneter Brunei yaitu AMBD, menunjukan bahwa hingga September 2013, aset takaful naik 21% menjadi US$336 juta. Sementara asuransi konvensional mengalami penurunan 1,3%.
Pada akhir September, pasar takaful Brunei menyumbang 33% dari total aset asuransi, menurut laporan AMBD.
Brunei, Malaysia dan Indonesia memiliki potensi terbesar untuk perbankan syariah ritel di Asia Tenggara. Populasi gabungan dari tiga negara mayoritas Muslim tersebut hampir 280 juta jiwa.
Meskipun aset asuransi tumbuh cepat di Brunei, pelaku industri mengungkapkan kesadaran tentang asuransi masih rendah di kalangan penduduknya. Negara ini memiliki empat operator yang menjalankan takaful.