Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OJK Dorong Peningkatan Modal BPR

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong pemegang saham Bank Perkreditan Rakyat (BPR) meningkatkan suntikkan modal untuk pengembangan bisnis dan menggenjot kinerja BPR.
Sepanjang semester pertama tahun ini BPR mencatatkan kinerja yang memuaskan. /Bisnis.com
Sepanjang semester pertama tahun ini BPR mencatatkan kinerja yang memuaskan. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA—Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong pemegang saham Bank Perkreditan Rakyat (BPR) meningkatkan suntikkan modal untuk pengembangan bisnis dan menggenjot kinerja BPR.

Deputi Komisioner Pengawas Perbankan 4 OJK Heru Kristiana mengatakan ada banyak persoalan yang dihadapi BPR untuk bisa bersaing di industri perbankan, sehingga sulit bersaing dengan bank umum.

“Persoalan yang paling mendasar itu adalah kecukupan modal. Makanya BPR sulit mengembangkan bisnisnya,” katanya di Jakarta, Kamis (17/7/2014) malam.

Dia menuturkan keterbatasan BPR itu a.l minimnya ketersediaan modal untuk mengembangkan bisnis, aspek good corporate governance (GCG) yang terabaikan, serta kuantitas dan kualitas SDM yang masih lemah.

Persoalan itu, katanya, membuat BPR sulit berkembang, sehingga terkesan beroperasi ala kadarnya. Dampaknya untuk jangka panjang akan menurunkan kepercayaan nasabah dan sulit merealisasikan peran ikut serta menunjang pertumbuhan ekonomi daerah.

“Dalam banyak kasus, SDM agak kurang tajam menganalisis kredit. Nah yang semacam itu melemahkan BPR, makanya diperlukan SDM yang berkualitas,” ujarnya.

Heru menyarankan pemilik modal tidak segan-segan menyuntikan dananya untuk pengembangan bisnis bank, sehingga mampu bersaing di tengah ketatnya industri perbankan.

Selain itu, juga memperhatikan aspek GCG dengan ketersediaan direksi dan komisaris dengan kualifikasi baik. Kemudian, pelaksanaan GCG terkait prosedur kerja dan analisis kredit yang didukung sarana memadai, serta melengkapi rasio SDM dengan kompetensi yang teruji.

“OJK akan terus dorong itu. Meski sebenarnya kinerja BPR sejauh ini cukup aman tetapi harus digenjot karena persaingan bank amat ketat,” katanya.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Joko Suyanto mengatakan sepanjang semester pertama tahun ini BPR mencatatkan kinerja yang memuaskan.

“Dari sisi aset, kredit, dan menghimpungan dana pihak ketiga (DPK) terhitung baik. Pertumbuhan mencapai 17%, masih cukup bagus. Semester berikutnya, perkiraan kami masih akan tumbuh dalam kisaran itu. Meski memang ada persoalan-persoalan yang dihadapi BPR, tetapi tidak mengembosi kinerja,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Heri Faisal
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper