Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banyak BUMN Rugi, Pemerintah Tekor Dividen Rp3,8 Triliun

Setoran dividen dari perusahaan pelat merah dipastikan tidak tercapai dan membuat pemerintah tekor Rp3,8 triliun dari total target tahun ini Rp40 triliun.
Garuda Indonesia merupakan salah satu BUMN yang menderita rugi kurs terbesar/Bisnis
Garuda Indonesia merupakan salah satu BUMN yang menderita rugi kurs terbesar/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA--Setoran dividen dari perusahaan pelat merah dipastikan tidak tercapai dan membuat pemerintah tekor Rp3,8 triliun dari total target tahun ini Rp40 triliun.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Mariani Soemarno mengatakan kerugian yang banyak diderita perusahaan milik pemerintah itu menyebabkan target setoran dividen tidak tercapai.

"Kami tidak bisa mencapai target dividen 2014 yang mencapai Rp40 triliun dengan kerugian di beberapa tempat, yang paling besar adalah Garuda Indonesia, Antam, dan PLN," ungkapnya, Senin (1/12/2014).

Hingga akhir November 2014, setoran dividen BUMN baru mencapai Rp36,2 triliun dari total target Rp40 triliun. Rini menyebut penurunan terbesar terutama akibat kerugian yang diderita emiten BUMN dengan kerugian terbesar dari PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

Dari 138 BUMN, sebanyak 20 perusahaan pelat merah tercatat telah melantai di pasar modal. Dari 20 emiten BUMN itu, tercatat sebanyak empat emiten menelan rugi bersih dan 16 emiten lainnya meraup laba pada kuartal III/2014.

Berdasarkan catatan Bisnis, nilai emiten yang membukukan rugi bersih terus bertambah sejak 2012 dengan satu BUMN yang rugi sebesar Rp522,48 miliar, yakni PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Setahun kemudian, tiga emiten BUMN tercatat rugi dengan nilai total Rp362,36 miliar. Tercatat masing-masing adalah Krakatau Steel sebesar Rp121,08 miliar, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. sebesar Rp180,12 miliar, dan PT Indofarma (Persero) Tbk. sebesar Rp61,16 miliar.

Kerugian emiten BUMN terus membengkak. Per 30 September 2014, tercatat empat emiten BUMN mengalami rugi bersih dengan nilai total Rp4,64 triliun.

Kerugian terbesar disumbang oleh Garuda Indonesia dengan nilai Rp2,63 triliun. Disusul kemudian oleh Krakatau Steel dengan kerugian mencapai Rp1,4 triliun.

Sementara itu, jumah emiten BUMN yang membukukan laba terus menyusut. Sejak 2012 emiten BUMN yang untung mencapai 19 perusahaan, kemudian pada 2013 sebanyak 17 perusahaan, dan pada tahun ini tersisa 16 perusahaan.

Meskipun jumlah emiten BUMN peraup laba terus menyusut, nilai laba bersih keseluruhan justru terus meningkat. Tercatat, pada triwulan ketiga tahun ini laba bersih emiten BUMN mencapai Rp67,94 triliun, dari sebelumnya pada 2013 sebesar Rp62,48 triliun, pada 2012 sebesar Rp57,22 triliun.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper