Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penaikan BI Rate Bakal Tekan Penyaluran Kredit Di Jateng

Bank Indonesia Wilayah V Jawa Tengah dan DIY memprediksi terjadi penurunan pada penyaluran kredit hingga akhir tahun seiring dengan kenaikan suku bunga BI Rate sebesar 25 basis poin dari 7,5% menjadi 7,75%.nn

Bisnis.com,SEMARANG — Bank Indonesia Wilayah V Jawa Tengah dan DIY memprediksi terjadi penurunan pada penyaluran kredit hingga akhir tahun seiring dengan kenaikan suku bunga BI Rate sebesar 25 basis poin dari 7,5% menjadi 7,75%.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kantor Wilayah V Jateng-DIY Marlison Hakim mengatakan prediksi penurunan penyaluran pinjaman didasarkan pada hasil survei kepada 59,1% responden yang mengindikasikan adanya perlambatan penyaluran kredit dari 23,3% pada triwulan III menjadi 22,2% pada triwulan IV atau akhir tahun.

“Dengan ekspektasi kondisi perekonomian di Jateng pada akhir 2014 dan kenaikan BI Rate, diperkirakan berpengaruh pada menurunnya penyaluran kredit,” ujar Marlison, Senin (8/12/2014).

Dia memaparkan kebijakan penyaluran kredit baru pada triwulan IV diarahkan pada kredit modal kerja, kredit konsumsi dan kredit investasi dengan pangsa penyaluran kredit sebesar 78,4%, 16,2% dan 5,4%.

Menurut Marlison, arah kebijakan tersebut memperlihatkan di tengah ketatnya persaingan usaha dan kondisi perekonomian yang belum sepenuhnya pulih, Bank Umum cenderung menyalurkan kredit dengan jangka waktu yang pendek.

“Hal ini karena secara umum kredit jangka pendek memiliki risiko yang relatif rendah,” katanya.

Dari sektor ekonomi, kata dia, sebagian besar permintaan kredit baru berasal dari sektor perdagangan mencapai 65,1%, hotel dan restoran 11,6%, industri pengolahan dan konstruksi 9,3%.

Adapun dari kategori debitur, ujar Marlison, sebagian besar pemohon kredit baik kredit baru maupun tambahan plafon merupakan debitur yang termasuk dalam kategori kelompok usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM sebesar 79,5%.

Dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga, prediksi pada triwulan IV sebagian besar responden (55,8%) memperkirakan akan meningkat dengan pertumbuhan 12,5%. Peningkatan ini disebabkan oleh faktor tingkat suku bunga yang ditawarkan, fasilitas dan jasa perbankan.

“Sumber dana sebagian besar akan diperoleh dari simpanan berjangka 65,1% diikuti dari tabungan 25,6% dan giro 9,3%,” kata Marlison.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Khamdi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper