Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dividen Dipangkas, Bank Dapat Potongan Terbesar

Pemerintah memangkas setoran pendapatan dari dividen perusahaan pelat merah sebesar Rp9 triliun dengan potongan terbesar pada bank-bank milik negara.

Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah memangkas setoran pendapatan dari dividen perusahaan pelat merah sebesar Rp9 triliun dengan potongan terbesar pada bank-bank milik negara.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Mariani Soemarno mengatakan pemerintah akan mengurangi setoran dividen perusahaan BUMN sebesar Rp9 triliun. Target pendapatan negara dari dividen BUMN dalam APBN-Perubahan 2015 menjadi Rp35 triliun dari sebelumnya Rp44 triliun pada APBN 2015.

Menurut Rini, pengurangan dividen dimaksudkan untuk memperkuat permodalan BUMN agar lebih berkembang. Salah satu sektor yang mendapatkan porsi pengurangan terbesar adalah BUMN perbankan.

Permodalan bank-bank BUMN, katanya, perlu ditingkatkan. Menjelang berlakunya masyarakat ekonomi Asean (MEA) sektor keuangan pada 2020, modal bank BUMN harus ditambah agar lebih kompetitif.

Jika dilihat saat ini, permodalan bank-bank BUMN terbilang rendah dibandingkan dengan bank-bank di Asean. Padahal, ekonomi Indonesia yang sangat besar, seharusnya bank-bank BUMN juga memiliki permodalan yang kuat.

"Tapi selama ini karena diambil terus dividennya sehingga modalnya tidak besar. Rasionya nanti dari perbankan biasanya 30% nanti diturunkan menjadi 20%," katanya, Rabu (7/1/2014).

Selain BUMN perbankan, pemerintah juga akan memangkas rasio dividen di perusahaan milik negara yang lainnya. Diantaranya PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).

Menko Perekonomian Sofyan Djalil sebelumnya menyatakan bahwa pemotongan setoran dividen Rp9 triliun dinilai kurang. Seharusnya pemotongan lebih banyak supaya BUMN leluasa agar bisa berkembang. 

Sektor perbankan menurut Sofyan harus mendapat perhatian besar karena loan to deposit ratio perbankan sudah di atas 90%. Misalnya penambahan equity Rp1 triliun bisa menambah penyaluran kredit hingga Rp10 triliun.

“Kalau enggak ditambah equity yang lebih banyak, bank tidak bisa berkembang. Jadi dengan dipotong dividen sebanyak mungkin di bank, dia bertambah equity,” jelasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper