Bisnis.com, JAKARTA - Empat BUMN akan menerbitkan saham baru (right issue) sebagai langkah penyertaan modal negara (PMN). Keempat perusahaan terbuka itu PT Bank Mandiri Tbk, PT Adhi Karya Tbk, PT Aneka Tambang Tbk, PT Waskita Karya Tbk.
"Right issue ke empat BUMN tersebut bagian dari PMN yang diberikan pemerintah kepada 35 BUMN senilai Rp48,06 triliun pada 2015," kata Menteri BUMN Rini M Soemarno, saat Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR, di Gedung MPR/DPR-RI, Jakarta, Senin (19/1/2015).
Right Issue 4 BUMN
Bank | Nilai |
Bank Mandiri Tbk | Rp5,6 Triliun |
Aneka Tambang Tbk | Rp7,7 Triliun |
Waskita Karya Tbk | Rp3,5 Triliun |
Adhi Karya | Rp1,4 Triliun |
Sumber: Rini Soemarno
Right issue tersebut didasari perubahan paradigma, BUMN berperan dalam memberikan kontribusi terhadap perekonomian nasional. BUMN ini juga diharapkan melalukan 'leverage' sehingga kegiatan investasi lebih besar daripada dana PMN tersebut.
Dengan PMN Bank Mandiri tersebut, maka akan mendorong ekspansi kredit yang lebih besar hingga mencapai Rp164 triliun pada 2020 menjadi sekitar Rp1.516 triliun. Saat yang bersamaan pendapatan laba bersih Bank Mandiri pada 2020 diperkirakan mencapai Rp51,7 triliun, melonjak dari 2015 yang diproyeksikan Rp21,2 triliun.
Sementara itu, dana hasil right issue senilai Rp7,7 triliun akan digunakan untuk membangun proyek strategis meliputi CGA Tayan, proyek Fero Nikel Halmahera Timur, Smelter Grade Alumina Mempawah dan Anoda Slime.
Dengan perolehan PMN tersebut, kapitalisasi pasar Antam akan melonjak hingga 100% menjadi US$2 miliar dari sebelumnya sekitar US$1 miliar.
Perseroan juga memproyeksikan laba bersih menjadi Rp1,54 triliun pada 2018, tumbuh dari 2015 yang mencatat rugi sebesar Rp890,28 miliar.
Adapun PMN untuk Adhi Karya akan digunakan melanjutkan rencana proyek moda transportasi massal monotel tahap I ruas Cibubur-Cawang-Senayan dan tahap II ruas Bekasi Timur-Cawang. Dengan PMN, pendapatan Adhi Karya pada 2018 akan mencapai sekitar Rp19,9 triliun, naik dari 2015 tanpa PMN sebesar Rp12,26 triliun.
Adapun Waskita Karya menggunakan dana PMN untuk tambahan modal dalam membangun jalan tol dan transmisi listrik.
Lewat suntikan modal tersebut, pada 2019 perseroan menargetkan pendapatan Rp67,56 triliun, dengan laba bersih sekitar Rp6,27 triliun.