Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KUARTAL III/2015: Hasil Investasi Asuransi Jiwa Makin Jatuh

Kendati diversifikasi investasi gencar dilakukan, industri asuransi jiwa masih mencatatkan penurunan hasil investasi 152,7% sepanjang kuartal III/2015 dipengaruhi perlambatan ekonomi dan fluktuasi pasar modal sepanjang tahun.
Porsi investasi terbesar ditempatkan dalam instrumen reksadana sebesar Rp93,7 triliun atau 30,5% dari total investasi. /Bisnis.com
Porsi investasi terbesar ditempatkan dalam instrumen reksadana sebesar Rp93,7 triliun atau 30,5% dari total investasi. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – Kendati diversifikasi investasi gencar dilakukan, industri asuransi jiwa masih mencatatkan penurunan hasil investasi 152,7% sepanjang kuartal III/2015 dipengaruhi perlambatan ekonomi dan fluktuasi pasar modal sepanjang tahun.

Berdasarkan rilis data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), 53 perusahaan asuransi jiwa memperoleh nilai investasi –Rp15,9 triliun atau turun 152,7% bila dibandingkan posisi tahun lalu Rp30,21 triliun.

Penurunan itu lebih dalam bila dibandingkan dengan kuartal II/2015 yang turun 103,4% dan kuartal I/2015 yang hanya turun 12,49% bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Hendrisman Rahim, Ketua Umum AAJI mengatakan diversifikasi investasi memang membuat dana kelolaan menjadi lebih aman, namun tetap menyebabkan penurunan hasil investasi.

Pasalnya, pada tahun lalu, saham memberikan imbal hasil yang kompetitif dibandingkan instrument lainnya. Namun, pada tahun ini pasar modal sangat volatile sedangkan instrumen lain cenderung memberikan yield yang rendah dibandingkan instrumen saham pada tahun lalu.

“Saat ini, pelaku industri menempatkan investasinya pada portofolio yang lebih aman seperti reksa dana [pendapatan tetap], deposito dan properti,” katanya, seperti dikutip Bisnis, Selasa (15/12/2015).

Dari total investasi Rp307,29 triliun, porsi investasi saham turun 15% menjadi Rp70,18 triliun year on year. Saat ini, porsi saham mencapai 22,8% dari total investasi.

Sementara itu, porsi investasi terbesar ditempatkan dalam instrumen reksadana sebesar Rp93,7 triliun atau 30,5% dari total investasi. Namun, pertumbuhan investasi dalam keranjang itu hanya 3,3%.

Di sisi lain, porsi investasi deposito melonjak 39,4% menjadi Rp59,54%. Saat ini, instrumen deposito berkontribusi sebesar 19,4% dari total investasi.

Kendati demikian, porsi asuransi berbasis investasi atau unitlinked tetap mendominasi total pendapatan premi Rp100,8 triliun. Dari jumlah itu, unitlinked menyumbang 53,7% sedangkan porsi tradisional mencapai 46,3%.

“Namun secara peningkatan bisnis, tradisional meningkat lebih tinggi sebesar 22% sedangkan unitlinked di kisaran 12%,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Irene Agustine
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper