Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia diimbau terus menurunkan tingkat suku bunga acuan secara bertahap demi menarik investasi langsung.
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengapresiasi kebijakan Bank Indonesia (BI) yang menurunkan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 25 basispoin menjadi 7,25%, Kamis (15/1/2016) kemarin.
Dia mengimbau perusahaan perbankan nasional untuk mengikuti kebijakan otoritas moneter tersebut.
"[Bank] Otomatis harus [merespons cepat penurunan BI Rate]. BI kita harapkan bulan depan turun lagi, turun lagi," katanya di Kantor Wakil Presiden, Jumat (15/1/2016).
Dia menilai penurunan tingkat BI Rate secara terus menerus hingga ke level rendah bisa mendorong investasi langsung ke sektor riil, tak hanya ke sektor keuangan.
"Pemerintah punya sikap bahwa untuk investasi ekonomi umbuh itu harus bunga rendah. Kalau bunga tinggi akhirnya orang simpan saja di deposito,"jelasnya.
Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 13-14 Januari 2016 memutuskan untuk menurunkan BI Rate sebesar 25 bps menjadi 7,25%, dengan suku bunga Deposit Facility 5,25% dan Lending Facility pada level 7,75%.
Keputusan itu sejalan dengan pernyataan BI sebelumnya bahwa ruang pelonggaran kebijakan moneter semakin terbuka dengan terjaganya stabilitas makroekonomi, serta mempertimbangkan pula dengan meredanya ketidakpastian pasar keuangan global pascakenaikan Fed-Fund Rate (FFR)