Bisnis.com, JAKARTA--Tahun ini Perbarindo berharap segera mendapatkan izin dari OJK dan Bank Indonesia untuk meluncurkan atm, juga mengincar ruang untuk e-money
Semoga pilot ini di semester satu sudah selesai, target kita perizinan BPR yang memenuhi syarat dan sudah memasukkan ke rencana bisnisnya. Target kita perizinannya di 2016 bisa, jelasnya.
Joko mengharapkan dengan adanya kerja sama dengan bank umum, bukan hanya segelintir BPR tetapi banyak BPR yang akhirnya mampu menghadirkan layanan berbasis ATM.
Mudah-mudahan perizinan cepat nanti kita kan membikin brand smart, tentunya BPR yang dipilih dengan syarat tertentu, yang sehat termasuk yang sudah dimasukkan dalam RBB, terangnya.
Sementara mengenai jumlah pasti BPR yang akan menerbitkan atm ini, dirinya tidak bisa menyebutkan angkanya karena belum melakukan verifikasi terhadap teman-teman di industri BPR
Sementara kita membikin dulu proyek ini dengan dua bank, seperti apa kita menjajaki. Kalau ini jalan kita jalankan yang ada dulu, nanti kita akan perlu evaluasi. Kalau semua dikerjasamakan malah repot jadinya, tegasnya.
Tahun ini, Perbarindo juga menargetkan industri BPR bisa menjadi agen e-money, sebab menurutnya regulasi yang mengatur memungkinkan ruang tersebut.
Pihaknya tengah menjajaki dan mematangkan beberapa hal yang perlu pembahasan menjadi agen e-money dari beberapa institusi yang sudah mendapat izin dari pihak terkait.
Bisa dari pihak bank ataupun intitusi lain seperti v-net dari telkom. Persiapannya tahun ini kalau bisa terealisasi tahun ini.
Dalam proses pembahasan-lah, model bisnisnya seperti apa, sesuai dengan regulasi perlu studi hal-hal yang diperbolehkan regulasi apa selalu kita pertimbangkan., tukasnya.