Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hingga September 2016, DPK Perbankan di Bali Naik 5,84%

Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara mencatat total dana pihak ketiga (DPK) perbankan di wilayah Bali masih tumbuh positif sejak Desember 2015 hingga September 2016.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, DENPASAR-- Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara mencatat total dana pihak ketiga (DPK) perbankan di wilayah Bali masih tumbuh positif sejak Desember 2015 hingga September 2016.

Zulmi, Kepala Kantor OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara, menuturkan selama periode tersebut DPK perbankan meningkat 5,84%, dari Rp82,52 triliun pada Desember 2015 naik menjadi Rp87,33 triliun pada September 2016.

“Ini menunjukkan bahwa masyarakat masih mempercayakan uangnya disimpan di bank,” ungkapnya kepada media di Denpasar, Selasa (15/11/2016).

Peningkatan tersebut, lanjutnya, paling banyak disumbang oleh giro dari bank umum konvensional yang naik 14,19% pada periode tersebut, serta peningkatan giro bank umum syariah sebesar 21,53% pada periode yang sama.

“Dari keseluruhan total DPK yang berhasil dihimpun perbankan hingga September 2016 tersebut diantaranya terdiri dari Rp78,56 triliun DPK bank umum konvensional, Rp834 miliar DPK bank umum syariah, dan Rp7,94 triliun DPK Bank Perkreditan Rakyat (BPR),” imbuh Zulmi.

Dia menjelaskan, dari ketiga jenis perbankan tersebut yang paling banyak mengalami peningkatan DPK selama Desember 2015 hingga September 2016 adalah BPR. “DPK BPR periode tersebut naik 13,29%, dari Rp7,01 triliun pada Desember 2015 naik menjadi Rp7,94 triliun pada September 2016,” terangnya.

Bisnis.com, DENPASAR--Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara mencatat total dana pihak ketiga (DPK) perbankan di wilayah Bali masih tumbuh positif sejak Desember 2015 hingga September 2016.

 
Zulmi, Kepala Kantor OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara, menuturkan selama periode tersebut DPK perbankan meningkat 5,84%, dari Rp82,52 triliun pada Desember 2015 naik menjadi Rp87,33 triliun pada September 2016.
 
“Ini menunjukkan bahwa masyarakat masih mempercayakan uangnya disimpan di bank,” ungkapnya kepada media di Denpasar, Selasa (15/11/2016).
 
Peningkatan tersebut, lanjutnya, paling banyak disumbang oleh giro dari bank umum konvensional yang naik 14,19% pada periode tersebut, serta peningkatan giro bank umum syariah sebesar 21,53% pada periode yang sama.
 
“Dari keseluruhan total DPK yang berhasil dihimpun perbankan hingga September 2016 tersebut diantaranya terdiri dari Rp78,56 triliun DPK bank umum konvensional, Rp834 miliar DPK bank umum syariah, dan Rp7,94 triliun DPK Bank Perkreditan Rakyat (BPR),” imbuh Zulmi.
 
Dia menjelaskan, dari ketiga jenis perbankan tersebut yang paling banyak mengalami peningkatan DPK selama Desember 2015 hingga September 2016 adalah BPR. “DPK BPR periode tersebut naik 13,29%, dari Rp7,01 triliun pada Desember 2015 naik menjadi Rp7,94 triliun pada September 2016,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper